Pengaruh Model Guided Inquiry Learning Pada Materi Zat Aditif dan Zat Adiktif Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa di SMP
Abstract
Tantangan dalam mempersiapkan generasi yang dapat bersaing di abad ke21 terutama bagi para pendidik dalam mempersiapkan siswa menghadapi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat sangatlah tidak mudah. Salah
satu keterampilan yang perlu dikembangkan dalam menghadapi abad 21 yaitu
keterampilan proses sains, yang mengarah pada serangkaian proses pembelajaran
dalam sains dengan melibatkan peserta didik dalam mengembangkan serta
memahami pengetahuan mengenai konsep alam dan sekitarnya. Selain itu,
pembelajaran yang ada di sekolah pada umumnya membuat siswa hanya mampu
menghafalkan teori tanpa mampu menyelesaikan suatu permasalahan dengan baik,
sehingga membuat hasil belajar siswa menjadi rendah. Rendahnya hasil belajar
siswa dapat diakibatkan oleh beberapa faktor diantaranya; cara belajar yang tidak
terstruktur, ketidaktepatan waktu yang membuat materi tidak dapat dicerna
dengan baik. Berdasarkan permasalah tersebut, maka dibutuhkan adanya bantuan
model pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan dan hasil belajar
siswa, salah satunya adalah model guided inquiry learning yang menekankan
keaktifan siswa selama proses pembelajaran sehingga siswa mendapatkan
pengalaman secara langsung dalam menemukan fakta dan konsep yang ada.
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengkaji pengaruh model pembelajaran
guided inquiry terhadap keterampilan proses sains siswa, dan (2) mengkaji
pengaruh model pembelajaran guided inquiry terhadap hasil belajar siswa pada
materi zat aditif dan zat adiktif.
Metode pada penelitian ini menggunakan quasi experiment atau
eksperimen semu. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-test post-test only
control group design. Kelas eksperimen akan diberikan perlakuan berupa
penerapan model pembelajaran guided inquiry, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional seperti yang umumnya
diterapkan di sekolah tersebut. Penelitian bertempat di SMPN 1 Jember semester
ganjil tahun ajaran 2021/2022. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII
di SMPN 1 Jember. Sampel yang digunakan pada penelitian adalah dua kelas
yaitu VIII E sebagai kelas eksperimen dan VIII F sebagai kelas kontrol. Teknik
pengumpulan data berupa tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan adalah independent sample t-test dan diperkuat
dengan uji t-pihak kanan dengan bantuan spss.
Hasil analisis data keterampilan proses sains setelah dilakukan uji
normalitas dengan Kolmogorof-Smirnov menunjukkan bahwa data yang didapat
terdistribusi normal, sehingga dilanjutkan uji parametrik menggunakan t-test dan
hasil analisis hipotesis pertama, data keterampilan proses sains siswa berdasarkan
uji t-test yang dilakukan didapat nilai Sig. sebesar 0,043 ≤ 0,05 yang artinya data
post-test tersebut tidak homogen. Data nilai post-test yang telah di uji
menggunakan Independent Sample T-Test memiliki nilai Signifikan lebih kecil
dari 0.05 yaitu 0.002 yang artinya bahwa rata-rata nilai keterampilan proses sains
post-test siswa pada kelas eksperimen memiliki perbedaan signifikan dengan nilai
rata-rata keterampilan proses sains post-test siswa pada kelas kontrol. Hasil uji tpihak kanan diperoleh hasil thitung sebesar 3,277 yang artinya artinya nilai
keterampilan proses sains pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas
kontrol. Untuk menjawab hipotesis kedua, dilakukan uji normalitas dengan
Kolmogorof-Smirnov menunjukkan bahwa data yang didapat terdistribusi normal,
sehingga dilanjutkan dengan t-test, hasil t-test data hasil belajar siswa dan
didapatkan nilai Signifikan lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.000 yang artinya bahwa
rata-rata nilai hasil belajar post-test siswa pada kelas eksperimen memiliki
perbedaan signifikan dengan nilai rata-rata hasil belajar pre-test siswa pada kelas
kontrol. Hasil uji t-pihak kanan diperoleh nilai hasil thitung sebesar 3,731 yang
artinya artinya nilai hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada
kelas kontrol. Melalui uji t-pihak kanan menjelaskan bahwa rata-rata keterampilan
proses sains siswa serta hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih unggul
dibandingkan dari kelas kontrol, sehingga hal tersebut membuktikan bahwa model guided inquiry learning berpengaruh signifikan terhadap keterampilan proses
sains dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA.
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut: (1) Model guided inquiry learning berpengaruh
signifikan terhadap keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran IPA di
SMP materi zat aditif dan zat adiktif. (2) Model guided inquiry learning
berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di
SMP materi zat aditif dan zat adiktif.