Show simple item record

dc.contributor.authorLisa Adah Khafidhotul Hidayah
dc.date.accessioned2013-12-20T06:44:38Z
dc.date.available2013-12-20T06:44:38Z
dc.date.issued2013-12-20
dc.identifier.nimNIM021510401007
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/11236
dc.description.abstractUsaha peningkatan produksi padi dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah hama, beberapa hama yang selalu menyerang padi adalah walang sangit, penggerek batang, dan wereng hijau. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui status keberadaan hama potensial pada pertanaman padi hibrida, non-hibrida dan penentuan periode kritis. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kepada para petani sehingga waktu pengendalian hama dapat dilakukan dengan tepat. Penelitian dilakukan di desa Candijati Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Waktu penelitian dilakukan mulai bulan April sampai bulan Agustus 2009. Metode penelitian dilakukan berdasarkan pada data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari lapang yaitu hasil pengamatan secara langsung terhadap populasi hama yang ada pada tanaman padi varietas hibrida (Intani-2) dan varietas non-hibrida (Mera 1). Data sekunder diperoleh dari Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tanaman Pangan dan Hortikultura (Tanggul), yang melakukan pengamatan di setiap wilayah atau kecamatan masing-masing Pengambilan sampel dengan menggunakan metode diagonal dengan mengunakan ajir untuk menandai sampel yang diamati. Petak pengamatan dibuat dengan ukuran 1m x 1m sebanyak 5 petak percobaan setiap jenis varietas padi yang berbeda. Setiap petak pengamatan diambil 20 rumpun padi yang diamati. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa hama potensial yang ditemukan pada pertanaman padi varietas hibrida dan non-hibrida yaitu wereng hijau, walang sangit dan penggerek batang. Populasi tertinggi hasil rata-rata yaitu hama walang sangit sebesar 15,75 ekor per petak pengamatan pada varietas Mera 1, sedangkan populasi terendah hama wereng hijau sebesar 0,65 ekor per rumpun pada varietas Mera 1. Peningkatan populasi terjadi adanya sistem pola tanam yang tidak serempak, adanya ketersediaan pakan secara terus-menerus sehingga siklus hidup vii walang sangit berlangsung baik. Produksi gabah kering sawah tertinggi pada varietas Intani-2 sebanyak 404 gr per petak pengamatan, sedangkan varietas Mera 1 sebanyak 372 gr per petak pengamatan. Periode kritis hama wereng hijau terjadi pada bulan Juni I, sedangkan periode kritis hama penggerek batang terjadi pada bulan Mei II.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries021510401007;
dc.subjectHAMA POTENSIAL, PADI HIBRIDAen_US
dc.titleSTATUS KEBERADAAN HAMA POTENSIAL PADA PERTANAMAN PADI HIBRIDA, NON-HIBRIDA DAN PENENTUAN PERIODE KRITISen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record