Show simple item record

dc.contributor.authorSiti Riska Romla
dc.date.accessioned2013-12-20T06:38:53Z
dc.date.available2013-12-20T06:38:53Z
dc.date.issued2013-12-20
dc.identifier.nimNIM072010101053
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/11219
dc.description.abstractSektor kesehatan di Indonesia masih banyak yang harus dibenahi, mengingat Indonesia adalah negara tropis. Indonesia sebagai negara tropis sering kali dijumpai masalah penyakit infeksi dan penyakit menular, seperti cacar, frambusia, kusta, tuberkolosis, dan diare yang masih belum dituntaskan. Diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting, seringnya diare yang diakibatkan oleh bakteri Shigella dysentriae yang dikenal dengan disentri masih menjadi masalah di tengah-tengah masyarakat. Antibakteri sebagai terapi yang sering digunakan untuk terapi disentri banyak mengakibatkan resisten. Misalnya ampisilin, kloramfenikol, sulfametoxazoltrimetoprim dan tetrasiklin. Adanya resistensi ini perlu dikembangkan misalnya dengan obat tradisional. Salah satu tanaman obat yang digunakan untuk obat tradisional adalah waru landak, dimana di dalam daun waru landak mengandung flavonoid, alkaloid, dan tanin. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adanya aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun waru landak terhadap pertumbuhan Shigella dysentriae. Dan untuk mengetahui Kadar Hambat Minimal (KHM) ekstral etanol daun waru landak terhadap Shigella dysentriae. Rancangan penelitian yang digunakan Posstest Only Control Group Design. Sampel yang digunakan adalah kuman Shigella dysentriae. Konsentrasi larutan uji yang digunakan adalah ekstrak etanol daun waru landak 0,25 mg/ml, 0,5 mg/ml, 1 mg/ml, 2mg/ml, 4mg/ml, 8mg/ml, 16mg/ml, 32mg/ml untuk viii kontrol positif digunakan siprofloksasin 500mg/ml dan untuk kontrol negatif digunakan larutan NaCMC. Data yang diperoleh adalah diameter zona hambat yang terjadi di sekitar sumuran dan diukur dengan menggunakan jangka sorong. Data kemudian dianalisa dengan uji One Way Anova dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc dengan menggunakan Multiple Comparation. Pada penelitian didapatkan rata-rata jumlah koloni yang tumbuh pada media Muller Hinton tiap konsentrasi 0,25 mg/ml, 0,5 mg/ml, 1 mg/ml, 2 mg/ml, 4 mg/ml, 8 mg/ml, 16 mg/ml, 32mg/ml berturut-turut adalah 9,6 mm, 12,27 mm, 13,40 mm, 14,15 mm, 15,78 mm, 16,71 mm, 18,41 mm dan 20,28 mm. KHM ekstrak terhadap pertumbuhan Shigella dysentriae 0,25 mg/ml. dalam uji One Way Anova p>0,05 maka diambil kesimpulan tidak ada perbedaan varians antara kelompok data yang dibandingkan dengan kata lain varians data sama. Pada uji Post Hoc dengan menggunakan Multiple Comparation terdapat perbedaan bermakna pada semua konsentrasi kecuali konsentrasi 32 mg/ml, terhadap konsentrasi 16 mg/ml, 16 mg/ml terhadap 8 mg/ml, dan 8 mg/ml terhadap 4 mg/ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun waru landak terhadap pertumbuhan Shigella dysentriae secara in vitro. KHM ekstrak etanol daun waru landak didapatkan pada konsentrasi 0,5 mg/ml. Dari penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut seperti pemanfaatan waru landak tidak sebagai antibakteri.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072010101053;
dc.subjectAntibakteri Ekstrak Etanol Daun Waru Landaken_US
dc.titleAKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN WARU LANDAK (Hibiscus mutabillis) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae SECARA IN VITROen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record