dc.description.abstract | Cabai merah (Capsicum annuum) merupakan salah satu komoditas
sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki
harga jual yang tinggi. Cabai merah juga merupakan salah satu komoditas ekspor
yang cukup potensial. Pasar Internasional tiap tahunnya memperdagangkan
sekitar 30.000 - 40.000 ton cabai merah, namun pada tahun- tahun terakhir
produksi cabai merah di Indonesia menurun. Keadaan ini disebabkan areal yang
semakin berkurang dan hasil produksi yang rendah. Salah satu penyebab
rendahnya hasil produksi cabai merah diduga sebagai akibat persaingan dengan
gulma. Gulma yang tumbuh bersama tanaman akan menjadi pesaing bagi tanaman
dalam memperoleh kebutuhan hidup. Persaingan yang terjadi antara gulma dan
tanaman budidaya untuk memperebutkan unsur hara, udara, dan air. Persaingan
yang terjadi dapat menghambat pertumbuhan dan menurunkan hasil tanaman
budidaya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kepadatan
gulma C. rotundus terhadap pertumbuhan tanaman dan hasil cabai merah.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2011 - Juli 2011 di Jurusan
hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember. Penelitian
ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan 3 ulangan.
Adapun perlakuan yang di uji antara lain: P1: kontrol, P2: 1 bibit cabai merah + 2
gulma C. rotundus /pot, P3: 1 bibit cabai merah + 4 gulma C. rotundus /pot, P4: 1
bibit cabai merah + 6 gulma C. rotundus/pot, P5: 1 bibit cabai merah + 8 gulma C.
rotundus /pot, P6: 1 bibit cabai merah + 10 gulma C. rotundus /pot, P7: 1 bibit
cabai merah + 12 gulma C. rotundus /pot.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan tingkat kepadatan
6 gulma/pot mempengaruhi pertumbuhan tanaman dalam hal menghambat tinggi
tanaman dan perkembangan volume akar. Perlakuan dengan tingkat kepadatan 10
gulma/pot menurunkan jumlah buah, panjang buah , dan bobot basah buah cabai
merah. | en_US |