Pengaruh Mutagen Kimia Ethyl Methane Sulfonate (EMS) terhadap Pertumbuhan Tanaman Anggrek Dendrobium sp. Secara In Vitro
Abstract
Upaya yang dapat dilakukan untuk memfokuskan dan memperbaiki tanaman khususnya pada warna, bentuk, variasi bunga, dan ukuran serta ketahanan terhadap hama dan penyakit salah satunya adalah dengan melakukan teknik pemuliaan tanaman. Perbanyakan tanaman secara in vitro melalui mutasi adalah salah satu metode alternatif untuk menambah keragaman genetik dan memperluas variasi dari suatu tanaman khususnya anggrek. Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi Ethyl Methane Sulfonate (EMS) yang terbaik terhadap pertumbuhan tanaman anggrek (Dendrobium sp.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor yaitu pemberian konsentrasi EMS 0%, 0,025%, 0,05%, dan 0,075%. pada plb dan lama perendaman selama 12 dan 24 jam, lalu setiap perlakuan akan diulang sebanyak 3 kali.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terdapat 98 planlet anggrek mutan yang dapat bertahan hidup dari 105 planlet anggrek mutan yang ditanam. Tingkat letalitas planlet anggrek yang telah dimutasi dipengaruhi seiring bertambahnya konsentrasi mutagen EMS yang digunakan. Hasil mutasi plb anggrek didapatkan struktur tanaman yang bervariasi dan memiliki tinggi planlet dengan rentang 1,1 – 4,5 cm. Pertumbuhan tunas yang didapatkan juga beragam, beberapa planlet mengalami multiplikasi tunas sehingga dapat meningkatkan jumlah helai daun. EMS dapat mengakibatkan perubahan fenotip salah satunya pada morfologi daun anggrek yang bervariasi serta warna daun yang mengalami mutasi klorofil. Penelitian ini menunjukkan bahwa mutagenesis menggunakan EMS mampu menghasilkan jumlah variabilitas dalam planlet anggrek Dendrobium gabriella suryajaya.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4245]