Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diabetes Melitus pada Penderita Tuberkulosis (Studi di RSUD Dr. Soeroto Kabupaten Ngawi)
Abstract
Penderita TB dengan komorbid DM memiliki risiko sebesar 1,88 kali untuk mengalami kematian dan sebesar 1,64 kali mengalami kekambuhan. Besarnya dampak yang ditimbulkan yaitu peningkatan angka kecacatan, kematian dini, dan timbulnya kasus multi drug resisten baru menyebabkan permasalahan ini tidak dapat dikesampingkan. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan case control yang dilakukan di RSUD Dr.Soeroto Kabupaten Ngawi. Subjek penelitian adalah penderita TB-DM dan TB sebanyak 82 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling pada responden TB-DM dan simple random sampling pada responden TB. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis menggunakan uji regresi logistik dengan tingkat kemaknaan 95% (α=0,05). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas kelompok kasus memiliki usia ≥45 tahun, laki-laki, bertempat tinggal di wilayah perkotaan, berstatus bekerja, memiliki kebiasaan merokok, memiliki riwayat diabetes pada keluarga, dan mengidap jenis tuberkulosis paru-paru. Sedangkan pada kelompok kontrol, mayoritas berusia <45 tahun, perempuan, bertempat tinggal di wilayah pedesaan, berstatus bekerja, tidak memiliki kebiasaan merokok dan riwayat diabetes pada keluarga, serta mengidap jenis tuberkulosis paru-paru. Variabel yang berpengaruh terhadap kejadian diabetes pada penderita tuberkulosis antara lain usia (Sig=0,001), jenis kelamin (Sig=0,048), status merokok (Sig=0,027), riwayat diabetes (Sig=0,001), dan jenis tuberkulosis (Sig=0,003). Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh terhadap kejadian diabetes pada penderita tuberkulosis antara lain tempat tinggal (Sig=0,268), status pekerjaan (Sig=0,656), jumlah rokok (Sig=0,501), dan lama merokok (Sig=0,264). Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian untuk Rumah Sakit Dr. Soeroto Kabupaten Ngawi adalah membuat suatu kebijakan terkait pencegahan dan pengendalian TB-DM. Kebijakan program dibutuhkan untuk meminimalisir faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian DM pada penderita TB dengan melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara rutin sesuai anjuran dokter serta meningkatkan promosi kesehatan dengan mencanangkan gaya hidup sehat seperti menghindari kebiasaan merokok. Bagi penderita TB dan TB-DM yang memasuki usia rentan (≥45 tahun), berjenis kelamin laki-laki, memiliki kebiasaan merokok, mengidap tuberkulosis paru, dan memiliki riwayat DM pada keluarga perlu melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara rutin dan dapat diminimalisir dengan melakukan gaya hidup sehat.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]