dc.description.abstract | Tanaman padi adalah tanaman pangan yang penting bagi masyarakat
Indonesia, selain itu tanaman padi juga banyak dibudidayakan masyarakat. Secara
geografis perkembangan usahatani padi selama ini mengalami perkembangan
yang signifikan, akan tetapi masih terdapat berbagai permasalahan. Salah satu
wilayah yang ada di Provinsi Jawa Timur yang masih terdapat kendala dalam
perkembangan usahatani padi yaitu Kota Mojokerto. Permasalahan yang dialami
petani di Kota Mojokerto adalah produktivitas padi yang fluktuasi. Keadaan ini
diakibatkan adanya beberapa faktor seperti adanya serangan hama (wereng coklat,
burung, dan tikus) serta iklim dan cuaca (banjir). Permasalahan lain yang juga
dialami oleh petani padi di Kota Mojokerto adalah penggunaan biaya usahatani
yang relatif besar dan pendapatan yang rendah diterima oleh petani, selain itu
belum pernah dilakukan pelatihan terkait risiko usahatani padi. Kondisi ini
menjadikan munculnya berbagai risiko, baik itu risiko produktivitas, risiko biaya
usahatani dan risiko pendapatan. Risiko yang terjadi pada usahatani padi di Kota
Mojokerto dapat dilihat berdasarkan tingkat risiko yang dihadapi oleh petani
dalam menjalankan usahataninya. Adanya tingkat risiko yang diterima oleh petani
juga akan memberikan dampak terhadap kelangsungan usahatani karena dapat
menimbulkan kerugian ketika dibiarkan sehingga diperlukan penanganan berupa
strategi manajemen risiko. Berdasarkan pernyataan tersebut maka diperlukan
sebuah analisis mengenai risiko usahatani padi yang dihadapi oleh petani padi.
Tujuan penelitian ini merupakan untuk mengetahui dan memahami tingkat
risiko produktivitas, tingkat risiko biaya usahatani dan tingkat risiko pendapatan,
serta strategi manajemen risiko yang dilakukan petani padi dalam menghadapi
risiko usahatani padi pada daerah perkotaan di Kota Mojokerto. Metode
penentuan lokasi pada penelitian ini dilakukan dengan purposive method yaitu
Kota Mojokerto. Metode penelitian ini berupa metode analitik dan metode deskriptif. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik multistage sampling, dimana sebanyak 39 sampel. Analisis data yang digunakan
adalah analisis koefisien variasi yang berguna untuk mengetahui tingkat risiko
produktivitas, tingkat risiko biaya usahatani, dan tingkat risiko pendapatan
usahatani padi sedangkan untuk mengetahui strategi manajemen risiko digunakan
analisis deskriptif.
Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa 1) risiko produktivitas
dan risiko biaya usahatani padi di Kota Mojokerto memiliki risiko yang kecil
sedangkan risiko pendapatan yang diterima petani padi di Kota Mojokerto
dikatakan besar; 2) strategi manajemen risiko ex-ante dalam menghadapi risiko
produktivitas yang dilakukan petani adalah pola tanam padi-padi-bero, sistem
tanam konvensional, varietas yang sama dalam satu lahan, sumber benih dari toko
saprodi, dan satu lokasi tanam saja sedangkan strategi manajemen risiko ex-ante
dalam menghadapi risiko biaya usahatani berupa sumber modal sendiri dan
strategi manajemen risiko ex-ante dalam menghadapi risiko pendapatan yaitu
melakukan penjualan secara langsung dan dikonsumsi sendiri. Strategi
manajemen risiko interactive dalam menghadapi risiko produktivitas menerapkan
penyulaman ketika tanaman mati, penggunaan jenis pupuk yang sama, namun
berbeda volume ketika, melakukan tindakan pencegahan dan pembasmian serta
penggunaan pestisida lebih dari satu macam berbeda jenis. Strategi manajemen
risiko interactive dalam menghadapi risiko biaya usahatani padi petani lebih
memilih melakukan pinjaman dari koperasi/bank ketika kekurangan modal dan
mencari tenaga kerja upah dari luar wilayah. Strategi manajemen risiko interactive
dalam menghadapi risiko pendapatan yang dilakukan yaitu menjual dengan sistem
timbangan. Strategi manajemen risiko ex-post dalam menghadapi risiko
produktivitas petani melakukan tindakan tetap menanam padi lagi pada musim
berikutnya dengan mencari solusi kegagalannya dan untuk strategi manajemen
risiko ex-post dalam menghadapi risiko biaya usahatani petani memilih mencari
modal tambahan dengan melakukan pinjaman uang sedangkan terkait strategi
manajemen risiko ex-post dalam menghadapi risiko pendapatan yang dilakukan
petani adalah mengandalkan pekerjaan lain. | en_US |