dc.description.abstract | Karya sastra digunakan dalam mengembangkan karakter anak. Sastra yang
ditujukan untuk anak-anak disebut sastra anak. Sastra anak terdiri atas berbagai jenis.
Salah satunya adalah cerita rakyat Asal Mula Banyuwangi Raden Banterang yang bisa
digunakan sebagai alternatif materi ajar. Salah satu unsur penyusun karya sastra adalah
unsur-unsur intrnsik. Unsur intrinsik terdiri atas tema, tokoh, penokohan, alur, latar,
sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat. Berdasarkan wawancara, penelitian ini hanya
akan di fokuskan pada analisis tema, tokoh, latar, alur, dan amanat. Kajian mengenai
cerita rakyat dapat dimanfaatkan untuk menunjang pembelajaran sastra di SD.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Apa sajakah unsur-unsur
intrinsik yang terdapat dalam Cerita Rakyat Asal Mula Banyuwangi Raden Banterang
karya Tira Ikranegara?; 2) Bagaimanakah pemanfaatan dari telaah unsur-unsur
intrinsik Cerita Rakyat Asal Mula Banyuwangi Raden Banterang karya Tira Ikranegara
sebagai alternatif materi ajar kelas IV sekolah dasar?. Adapun tujuan penelitian ini
adalah 1) Mendiskripsikan unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam Cerita Rakyat
Asal Mula Banyuwangi Raden Banterang karya Tira Ikranegara; 2) Mendiskripsikan
pemanfaatan dari telaah unsur-unsur intrinsik Cerita Rakyat Asal Mula Banyuwangi
Raden Banterang karya Tira Ikranegara sebagai alternatif materi ajar kelas IV berupa
RPP, LKPD, dan LKK.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dan sumber data
yang digunakan adalah buku Cerita Rakyat Asal Mula Banyuwangi Raden Banterang
Karya Tira Ikranegara, buku guru, dan buku siswa kurikulum 2013 edisi revisi 2017
kelas IV SD semester 1 sebagai bahan rujukan pemanfaatan hasil penelitian. Analisis 7 cerita dalam buku Cerita Rakyat Asal Mula Banyuwangi Raden
Banterang karya Tira Ikranegara dipilih berdasarkan wawancara dengan hasil yang
beragam. Unsur intrinsik tema berisi mengenai beberapa tindakan perilaku tercela dan
perilaku terpuji. Latar tempat pada 7 cerita yang telah di telaah bertempat di sebuah
goa, di istana kerajaan Klungkung, istana Blambangan, dan di pinggiran sungai tepi
hutan. Latar waktu yang ditemukan dalam cerita terjadi pada pagi hari, siang hari, dan
sore hari. Terdapat 4 cerita yang tidak ditemukan latar waktunya. Latar suasana yang
ditemukan dalam cerita adalah suasana panik, bahagia, emosi, ketakutan, penyesalan,
dan sedih. Tokoh dalam cerita bervariasi. Sri Baginda, Prabu Menak Prakosa, Raden
Banterang, dan Dewi Supraba merupakan beberapa tokoh utama dalam cerita. Dewi
Supraba, Pendekar Tanpa Nama, Patih Ragajampi, Bagus Tantra, dan Pengemis
merupakan beberapa tokoh tambahan dalam 7 cerita tersebut. Terdapat 5 cerita yang
memiliki alur maju. Satu cerita dengan alur mundur, serta 1 cerita memiliki alur
campuran. Amanat yang dapat diambil dari 7 cerita yang telah ditelaah mengandung
karakter serta perilaku positif seperti tolong-menolong dan tidak sombong.
Pemanfaatan unsur-unsur dapat digunakan sebagai alternatif materi ajar peserta
didik kelas IV Sekolah Dasar karena dapat membantu peserta didik lebih meningkatkan
penguasaan bahasa dalam apresiasi sastra pada Kompetensi Dasar 3.5 Menguraikan
pendapat pribadi tentang isi buku sastra (cerita, dongeng, dan sebagianya) dan 4.5
Mengkomunikasikan pendapat pribadi tentang isi buku sastra yang dipilih dan dibaca
sendiri secara lian dan tulis yang didukung oleh alasan pada semester 1 Tema 4
Berbagai Pekerjaan berupa RPP, LKPD, dan LKK.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka saran yang dapat diberikan adalah
1) Bagi guru, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan alternatif materi ajar di
sekolah dasar khususnya dalam materi unsur inrinsik; 2) Bagi sekolah, hendaknya
mengarahkan untuk memperluas bacaan siswa di perpustakaan sekolah, terutama buku
bacaan yang berasal dari daerah; 3) Bagi peneliti lain, diharapkan penelitian ini dapat
dijadikan sebagai pertimbangan dalam mengembangkan penelitian sejenis yang akan
dilakukan selanjutnya. | en_US |