Pengaruh Fungi Mikoriza Arbuskula dalam Aklimatisasi Planlet Kentang (Solanum tuberosum L.) Kultivar Granola dan Atlantik Hasil Kultur Jaringan

Abstract

Kentang merupakan komuditas yang memiliki karbohidrat tinggi setelah beras, gandum, dan padi yang menjadikan kentang merupakan salah satu komuditas yang banyak diminati. Tingginya tingkat infeksi patogen terbawa benih membuat produktivitas menurun. Kultur jaringan merupakan salah satu metode yang digunakan untuk meminimalisir tingkat kontaminasi patogen. Fase aklimatisasi merupakan fase yang sangat krusial karena pada tahap ini diharapkan tanaman kentang yang sebelumnya berada pada kondisi in-vitro dapat menyesuaikan terhadap lingkungan in-vivo. Fungi mikoriza arbuskula merupakan fungi yang dapat bersimbiosis dengan tanaman. Simbiosis yang terjadi yaitu mikoriza mampu menghasilkan hormon pertumbuhan juga dapat membantu dalam melakukan serapan hara. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama dalah kultivar tanaman kentang yang terdiri dari kultivar granola(K1) dan kultivar atlantik (K2) dan faktor kedua adalah dosis mikoriza (M) yang terdiri dari 4 taraf, yaitu tanpa mikoriza (M0), mikoriza dosis 1 gram (M1), mikoriza dosis 3 gram (M2), dan mikoriza dosis 5 gram (M3). Hasil percobaan dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan jika terdapat perbedaan nyata akan dilakukan uji lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Berdasarkan hasil percobaan menunjukkan pemberian mikoriza memberikan pengaruh nyata pada parameter tinggi dan luas daun tanaman. Faktor kultivar kentang tidak memberikan pengaruh nyata pada seluruh parameter pengamatan. Serta perlakuan faktor mikoriza dan kultivar kentang tidak menunjukkan adanya interaksi pada seluruh parameter pengamatan.