dc.description.abstract | Mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains
yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir analitis induktif dan deduktif.
Pada umumnya, metode yang sering digunakan dalam pembelajaran fisika adalah
metode ceramah, dengan kegiatan belajar mengajar fisika yang berpusat pada
guru. Hal ini menyebabkan fisika menjadi pelajaran yang kurang menarik bagi
siswa. SMA Negeri 1 Kencong adalah salah satu sekolah yang ada di Kabupaten
Jember. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran fisika bahwa
pada saat pembelajaran siswa terlihat pasif, hanya beberapa siswa yang
mendengarkan penjelasan guru sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa rendah.
Tujuan dari penelitian ini mengkaji perbedaan antara hasil belajar fisika siswa
yang menggunakan model inkuiri terbimbing berstrategi peer lesson dengan
pembelajaran konvensional dan mendesripsikan aktivitas belajar fisika yang
menggunakan model inkuiri terbimbing berstrategi peer lesson .
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian
ditentukan menggunakan cara purposive sampling area. Penelitian ini
dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kencong. Responden penelitian ditentukan setelah
dilakukan uji homogenitas. Penentuan sampel penelitian dengan cluster random
sampling. Rancangan penelitian menggunakan control group pre-test post-test.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes,
dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah menggunakan SPSS
15 untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dan presentase aktivitas untuk
mengetahui aktivitas belajar fisika siswa secara kesulurahan.
Melalaui perhitungan uji t menggunakan SPSS 15 dengan metode analisis
Independent Sample t-test pada diperoleh nilai t
hitung
. Pada nilai post-test
eksperimen nilai t yang digunakan adalah pada equal variance assumed maka
t
hitung
= 28,523. Nilai t
hitung
ini dikonsultasikan dengan nilai t
yang memiliki
nilai df = 68 sehingga hipotesis nihil (H
o
tabel
) ditolak dan hipotesis kerja (Ha)
diterima. Sedangkan pada taraf signifikasi 5 % diperoleh nilai signifikansi 0,00.
Maka nilai p (signifikansi) < 0,05. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa ada
perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model inkuiri terbimbing
berstrategi peer lesson pada pembelajaran fisika. Hasil analisis aktivitas siswa
selama mengikuti pembelajaran fisika menggunakan model inkuiri terbimbing
berstrategi peer lesson pada pertemuan pertama dan kedua aktivitas belajar siswa
mengalami peningkatan yaitu dari 85,01 % menjadi 86,41 % dan termasuk pada
kategori aktif.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah: (1) Ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model
inkuiri terbimbing berstrategi peer lesson dengan model konvensional pada
pembelajaran fisika di SMA . (2) Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran fisika
kelas X di SMA Negeri 1 Kencong model Inkuiri Terbimbing berstrategi peer
lesson mengalami peningkatan. | en_US |