Show simple item record

dc.contributor.authorTHARIQ, Yumna At
dc.date.accessioned2023-01-05T05:15:35Z
dc.date.available2023-01-05T05:15:35Z
dc.date.issued2022-09-28
dc.identifier.nim181910501040en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/111408
dc.description.abstractPerubahan penggunaan lahan merupakan konsekuensi dari perkembangan suatu wilayah yang dapat meningkatkan kebutuhan terhadap lahan untuk tempat tinggal maupun beraktivitas. Perubahan penggunaan lahan dapat memberikan dampak positif seperti peningkatan ekonomi, kemajuan suatu wilayah dengan ketersediaan fasilitas yang ada dan masih banyak lagi, Sedangkan untuk dampak negatif seperti berkurangnya lahan dengan vegetasi, meningkatnya pencemaran lingkungan, sampai terjadinya bencana alam. Kawasan perkotaan Jember terdiri dari 3 kecamatan yang meliputi kecamatan Kaliwates, Sumbersari, dan Patrang. Perputaran ekonomi yang besar di 3 kecamatan tersebut berimplikasi langsung terhadap peningkatan penggunaan lahan. Perputaran ekonomi yang besar di kawasan perkotaan Jember terjadi karena kawasan tersebut merupakan pusat dari Kabupaten Jember. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pada tahun 2016 – 2019 perekonomian Kabupaten Jember mengalami peningkatan dari 5,23% menjadi 5,51%. Selain perputaran ekonomi yang sangat tinggi, perkotaan Jember memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang juga tinggi. Selain penduduk asli dari 3 kecamatan tersebut, pada kawasan perkotaan Jember juga banyak terdapat masyarakat luar kecamatan bahkan kabupaten yang beraktivitas pada kecamatan tersebut, maka pertumbuhan dan perkembangan lahan akan terus meningkat tiap tahunnya. Meningkatnya jumlah penduduk serta aktivitasnya berdampak kepada kebutuhan akan lahan yang semakin besar. Apabila hal tersebut tidak diantisipasi dengan baik akan berakibat pada kerusakan lingkungan.Perubahan penggunaan lahan umumnya bersifat dan berpola merembet (sprawl). Pola ini sudah mulai terlihat dengan perkembangan lahan yang menyebar pada kawasan pedesaan atau disebut juga peri urban, hal tersebut dibuktikan dengan pertumbuhan permukiman perkotaan Jember yang mulai menyebar di daerah peri urban. Untuk mengantisipasi dampak negatif dari perubahan lahan maka perlu adanya kajian pemodelan perubahan lahan dimasa yang akan mendatang. Dalam kajian pemodelan dinamika perubahan lahan di wilayah perkotaan Jember dilakukan dengan menggunakan permodelan Cellular automata. Metode Cellular automata merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam kajian perubahan penggunaan lahan dalam beberapa tahun terakhir. Selain menggunakan CA, Analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis karakteristik lahan terbangun, analisis prediksi arah dan pola perkembangan lahan terbangun dan analisis kesesuaian penutup lahan terhadap rencana tata ruang (RTRW Kab. Jember). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa perkotaan Jember masih mampu untuk menampung laju perkembangan lahan terbangun sebesar 4,086% per tahun. Dari analisis kesesuaian pola ruang RTRW Kabupaten Jember dan prediksi tutupan lahan, Terdapat 2848,4 ha atau 75% jika dikalkulasikan secara total yang sesuai dengan wilayah yang di prediksi. Sementara, terdapat 956,8 ha atau 25% wilayah yang diprediksi tidak sesuai dengan Pola Ruang RTRW.en_US
dc.description.sponsorshipIr. Sri Sukmawati, S.T., M.T. Dano Quinta Revana, S.T., M.T.en_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjectLahanen_US
dc.subjectPrediksien_US
dc.subjectKesesuaianen_US
dc.titlePermodelan Dinamika Perubahan Lahan Berbasis Cellular Automata Di Perkotaan Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPerencanaan Wilayah dan Kotaen_US
dc.identifier.pembimbing1Ir. Sri Sukmawati, S.T., M.T.en_US
dc.identifier.pembimbing2Dano Quinta Revana, S.T., M.T.en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record