Permodelan Dinamika Perubahan Lahan Berbasis Cellular Automata Di Perkotaan Jember
Abstract
Perubahan penggunaan lahan merupakan konsekuensi dari perkembangan
suatu wilayah yang dapat meningkatkan kebutuhan terhadap lahan untuk tempat
tinggal maupun beraktivitas. Perubahan penggunaan lahan dapat memberikan
dampak positif seperti peningkatan ekonomi, kemajuan suatu wilayah dengan
ketersediaan fasilitas yang ada dan masih banyak lagi, Sedangkan untuk dampak
negatif seperti berkurangnya lahan dengan vegetasi, meningkatnya pencemaran
lingkungan, sampai terjadinya bencana alam.
Kawasan perkotaan Jember terdiri dari 3 kecamatan yang meliputi kecamatan
Kaliwates, Sumbersari, dan Patrang. Perputaran ekonomi yang besar di 3
kecamatan tersebut berimplikasi langsung terhadap peningkatan penggunaan lahan.
Perputaran ekonomi yang besar di kawasan perkotaan Jember terjadi karena
kawasan tersebut merupakan pusat dari Kabupaten Jember. Badan Pusat Statistik
(BPS) menyebutkan pada tahun 2016 – 2019 perekonomian Kabupaten Jember
mengalami peningkatan dari 5,23% menjadi 5,51%. Selain perputaran ekonomi
yang sangat tinggi, perkotaan Jember memiliki tingkat pertumbuhan penduduk
yang juga tinggi. Selain penduduk asli dari 3 kecamatan tersebut, pada kawasan
perkotaan Jember juga banyak terdapat masyarakat luar kecamatan bahkan
kabupaten yang beraktivitas pada kecamatan tersebut, maka pertumbuhan dan
perkembangan lahan akan terus meningkat tiap tahunnya. Meningkatnya jumlah
penduduk serta aktivitasnya berdampak kepada kebutuhan akan lahan yang
semakin besar. Apabila hal tersebut tidak diantisipasi dengan baik akan berakibat
pada kerusakan lingkungan.Perubahan penggunaan lahan umumnya bersifat dan
berpola merembet (sprawl). Pola ini sudah mulai terlihat dengan perkembangan
lahan yang menyebar pada kawasan pedesaan atau disebut juga peri urban, hal tersebut dibuktikan dengan pertumbuhan permukiman perkotaan Jember yang
mulai menyebar di daerah peri urban. Untuk mengantisipasi dampak negatif dari
perubahan lahan maka perlu adanya kajian pemodelan perubahan lahan dimasa
yang akan mendatang.
Dalam kajian pemodelan dinamika perubahan lahan di wilayah perkotaan
Jember dilakukan dengan menggunakan permodelan Cellular automata. Metode
Cellular automata merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam kajian
perubahan penggunaan lahan dalam beberapa tahun terakhir. Selain menggunakan
CA, Analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis karakteristik
lahan terbangun, analisis prediksi arah dan pola perkembangan lahan terbangun dan
analisis kesesuaian penutup lahan terhadap rencana tata ruang (RTRW Kab.
Jember). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa perkotaan Jember masih mampu
untuk menampung laju perkembangan lahan terbangun sebesar 4,086% per tahun.
Dari analisis kesesuaian pola ruang RTRW Kabupaten Jember dan prediksi tutupan
lahan, Terdapat 2848,4 ha atau 75% jika dikalkulasikan secara total yang sesuai
dengan wilayah yang di prediksi. Sementara, terdapat 956,8 ha atau 25% wilayah
yang diprediksi tidak sesuai dengan Pola Ruang RTRW.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [3746]