dc.description.abstract | Fisika merupakan cabang ilmu dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau
sains yang lahir dan berkembang melalui langkah-langkah observasi, perumusan
masalah, penyusunan hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta
penemuan teori konsep. Fisika merupakan salah satu pelajaran yang memiliki
kualitas hasil belajar yang rendah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya prestasi
belajar fisika siswa yang umumnya lebih rendah dibandingkan dengan pelajaran
sains yang lainnnya seperti biologi dan kimia.
Berdasarkan data pra siklus yang dilakukan pada tanggal 1 Mei 2012 di
kelas VIII-E SMPN 12 Jember, ditemukan aktivitas belajar dan ketuntasan hasil
belajar fisika siswa tergolong masih rendah. Berdasarkan data hasil pra siklus, dari
42 siswa menunjukkan hanya 12 siswa (28,6%) siswa yang memperhatikan
penjelasan guru, 8 siswa (19,0%) yang aktif mengerjakan soal, dan tak
seorangpun yang berantusias menjawab pertanyaan guru dalam proses
pembelajaran fisika. Ketuntasan hasil belajar fisika siswa kelas VIII-E SMPN 12
Jember juga masih rendah. Berdasarkan data ulangan harian kelas VIII-E dari 42
siswa hanya 50% yang mendapatkan nilai
≥ 70 sedangkan 50% siswa lainnya
mendapatkan nilai < 70.
Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan perbaikan pembelajaran
melalui penerapan model pembelajaran
inquiry dengan tujuan untuk
meningkatkan aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa. Model pembelajaran
inquiry dalam pembelajaran fisika yaitu suatu model pembelajaran yang
menekankan pada siswa untuk mencari dan menemukan sendiri konsep fisika,
sehingga dengan siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran fisika.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas sehingga subyek penelitian
sudah ditetapkan di kelas VIII-E SMPN 12 Jember tahun ajaran 2011/2012 yang
dimulai tanggal 31 Mei 2012 sampai dengan 4 Juni 2012. Metode pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi.
Data yang didapatkan adalah aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung dan hasil belajar pada siklus 1 dan siklus 2 serta hasil
wawancara dengan guru bidang studi dan siswa.
Data tentang aktivitas belajar siswa diperoleh dari hasil observasi dengan
instrumen observasi. Ketuntasan hasil belajar fisika siswa diperoleh dari hasil
post
test
. Rata-rata aktivitas belajar siswa dari pra siklus, siklus 1 ke siklus 2
mengalami peningkatan berturut-turut yaitu 17,46%, 60,47% dan 90,48%. Begitu
juga ketuntasan hasil belajar mengalami kenaikan dari pra siklus ke siklus 1 dan
dari siklus 1 ke siklus 2. Berdasarkan analisis hasil belajar fisika pada pra siklus
diperoleh ketuntasan hasil belajar fisika siswa secara klasikal sebesar 50,00%
(sudah tuntas). Siklus 1 diperoleh ketuntasan hasil belajar fisika siswa secara
klasikal sebesar 85,71% (sudah tuntas). Siklus 2 diperoleh ketuntasan hasil belajar
fisika siswa secara klasikal sebesar 90,48% (sudah tuntas). Dari hasil di atas
menunjukkan bahwa model pembelajaran
inquiry dapat meningkatkan aktivitas
belajar dan ketuntasan hasil belajar fisika siswa. | en_US |