Metodologi Hubungan Internasional
Abstract
Seorang kandidat sarjana, dalam rangka penyusunan tugas akhir karya  ilmiahnya, telah melakukan studi kualitatif mengenai kehidupan tunawisma di  kota metropolitan. Untuk itu selama musim panas ia menempatkan diri sebagai  participant observer, hidup bersama sekelompok tunawisma, melakukan depth interview atau wawancara mendalam dan observasi. Tetapi salah seorang anggota  penguji tugas akhirnya telah menilai bahwa temuan penelitian sang kandidat  dinyatakan tidak objektif, atau bias. Sebab, oleh tim penguji, sang kandidat dinilai  telah mempergunakan sudut pandang subjektif dari kelompok subjek yang  diteliti; selain itu, “sampel” atau kasus tunawisma yang diteliti dianggap kurang  representatif dalam menggambarkan realitas kehidupan tunawisma di kota  metropolitan pada umumnya. Sebaliknya, seorang anggota tim penguji lainnya,  seorang doktor yang lebih senior, justru menilai temuan yang diperoleh sang  kandidat tersebut sebagai suatu temuan yang benar-benar merupakan refleksi  otentik dari realitas kehidupan para tunawisma yang diteliti. Menurut sang  doktor, masalah apakah temuan penelitian tersebut merupakan kebenaran yang  berlaku umum (the truth) yang bisa digeneralisasi ke populasi atau konteks  kehidupan tunawisma yang lebih umum bukanlah suatu tolok ukur untuk menilai  kualitas dan signifikansi penelitian sang kandidat; sebab dalam penelitian  semacam itu yang lebih dipentingkan adalah penemuan suatu kebenaran (a truth)  dalam suatu konteks spesifik.
Collections
- LSP-Texbook [217]