dc.description.abstract | Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk
kualitas sumber daya manusia yang berkompetensi tinggi. Perkembangan
pendidikan di Indonesia akan selalu mengalami perubahan dan pembaharuan.
Pembaharuan dalam bidang pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya dalam
meningkatkan mutu pendidikan. Pelajaran fisika merupakan salah satu mata
pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan di sekolah menengah. Menurut
Harlen (dalam Imansofyani, 2008), karakteristik pembelajaran fisika antara lain:
1) merupakan ilmu yang berhakekat pada proses dan produk, artinya dalam
belajar fisika tidak cukup hanya mempelajari produknya melainkan juga
menguasai cara memperoleh produk tersebut; 2) produk fisika cenderung bersifat
abstrak dan dalam bentuk pengetahuan fisik dan logika-matematik.Salah satu
usaha yang dapat dilakukan guru untuk memperbaiki, memperbaharui, dan
membantu siswa dalam memahami konsep-konsep fisika adalah melalui
penerapan metode pembelajaran yang efektif, sesuai dengan karakteristik dan
hakikat pembelajaran fisika. Selain itu pembelajaran yang dilakukan harus
berpusat pada siswa, siswa secara aktif memproses informasi guna mengonstruksi
konsep-konsep fisika yang sedang dipelajarinya untuk mendapatkan suatu
pemahaman baru. Salah satu metode pembelajaran yang sesuai adalah model
pembelajaran Inkuiri Terbimbing disertai Pendekatan Starter Eksperimen .
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Adakah perbedaan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran Fisika menggunakan model pembelajaran
Inkuiri Terbimbing disertai Pendekatan Starter Eksperimen dengan pembelajaran
konvensional di SMA?. (2) Bagaimanakah aktivitas belajar siswa dengan model
pembelajaran Inkuiri Terbimbing disertai Pendekatan Starter Eksperimen di
SMA?. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengkaji hasil belajar fisika
siswa menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing disertai pendekatan
starter eksperimen dengan menggunakan pembelajaran konvensional di SMA. (2)
Untuk mengetahui aktivitas belajar fisika siswa yang mengunakan model
pembelajaran Inkuiri Terbimbing disertai pendekatan starter eksperimen di SMA.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian
ditentukan menggunakan cara purposive sampling area. Penelitian ini
dilaksanakan di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Ambulu. Penentuan sampel
penelitian dengan random sampling. Rancangan penelitian menggunakan design
randomized posttest only control group. Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan
uji dependent samples t test untuk menjawab rumusan masalah yang pertama dan
menggunakan persentase efektivitas pembelajaran untuk menjawab rumusan
masalah yang kedua.
Hasil analisis data untuk prosentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas
XI IPA 3 setelah diterapkan model inkuiri terbimbing disertai pendekatan starter
eksperimen dapat dilihat bahwa prosentase ketuntasan hasil belajar siswa 87,2%,
dengan jumlah siswa tuntas belajar sebanyak 34 siswa dan tidak tuntas sebanyak 5
siswa. Hal ini sudah memenuhi kriteria ketuntasan belajar secara klasikal di SMA
Negeri 1 Amulu yaitu sebesar ≥ 78%.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model inkuiri
terbimbing disertai pendekatan starter eksperimen dapat digunakan sebagai
alternatif pembelajaran yang membuat siswa lebih termotivasi. | en_US |