dc.description.abstract | Salah satu produk sub-sektor perkebunan yang besar kontribusinya
terhadap perekonomian nasional adalah tembakau. Kontribusi tembakau bagi
perekonomian nasional berupa penyerapan tenaga kerja dan sumbangan
penerimaan negara dari cukai rokok. Akan tetapi, pertembakauan memiliki
masalah yang cukup kompleks baik ditinjau dari aspek agronomi dan aspek sosial
ekonominya maupun kondisi cuaca yang tidak menentu. Dari aspek sosial
ekonomi yang paling menonjol adalah besarnya biaya yang dibutuhkan dalam
pengusahaannya dan adanya fluktuasi harga yang tidak menentu. Fluktuasi harga
yang terjadi kurang dapat menjamin konsistensi pendapatan para petani. Pola
kerjasama kemitraan antara perusahaan besar dan petani akan menjamin
terciptanya keterkaitan antara subsistem produksi primer (usahatani) dengan
sistem pengolahan dan pemasaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat produktivitas,
pendapatan petani, dan tingkat efisiensi penggunaan biaya bagi petani tembakau
White Burley yang bermitra dan tidak bermitra, untuk mengetahui faktor-faktor
yang mendasari keputusan petani untuk bermitra dan tidak bermitra dan pola
kemitraan antara petani dengan PT. Alliance One Indonesia. Penentuan daerah
penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive Sampling Method) yaitu di Desa
Tumpeng Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan komparatif. Metode yang
digunakan untuk menentukan contoh yang diambil adalah Proporsionate
Stratified Random Sampling yaitu metode acak berimbang dengan dasar
stratifikasi luas lahan garapan yang terletak dalam suatu wilayah. Penelitian ini
menggunakan data primer dan sekunder, analisis yang digunakan adalah analisis
analisis pendapatan, R/C ratio, priority setting analysis dan metode deskriptif.
viii
Hasil penelitian menunjukkan: (1a) tingkat perbedaan produktivitas petani
tembakau White Burley yang bermitra dan petani yang tidak bermitra tidak
berbeda nyata dan produktivitasnya dibawah rata-rata, (1b) tingkat perbedaan
pendapatan petani tembakau White Burley yang bermitra dan petani yang tidak
bermitra menguntungkan dan tidak berbeda nyata, (2) tingkat perbedaan efisiensi
penggunaan biaya petani tembakau White Burley yang bermitra dan petani yang
tidak bermitra tidak berbeda nyata dan efisien, (3a) Proses pengambilan keputusan
petani tembakau White Burley untuk bermitra dengan PT. Alliance One Indonesia
adalah pengambilan keputusan yang terprogram, (3b) faktor-faktor utama yang
mendasari keputusan petani untuk bermitra adalah kepastian pasar dan pinjaman
sarana produksi, (3c) Faktor-faktor bagi petani untuk tidak melakukan kemitraan
adalah adanya kebebasan menjual hasil produksinya dan sulitnya mendapatkan
keterbukaan dari pihak pengusaha saat menjalin kemitraan dalam hal penentuan
grade, (4) pola kemitraan antara PT. Alliance One Indonesia dengan petani
bersifat kemitraan kerjasama operasional agribisnis dan berjalan dengan baik. | en_US |