dc.description.abstract | Produktivitas kangkung (Ipomoea reptans) yang rendah disebabkan
penerapan teknologi budidaya yang masih bersifat tradisional. Upaya untuk
meningkatkan produktivitas kangkung guna memenuhi permintaan pasar, maka
sistem bercocok tanamnya perlu disempurnakan dengan menerapkan budidaya
kangkung yang dianjurkan dan ramah lingkungan. Tujuan penelitian adalah
mendapatkan kombinasi konsentrasi pupuk organik cair dan jarak tanam yang
paling optimal dalam meningkatkan hasil dan kualitas tanaman kangkung darat.
Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan pribadi, terletak di Desa Arjasa
Kecamatan Arjasa dengan ketinggian ± 100 mdpl yang dilaksanakan bulan
Desember 2011 sampai dengan selesai. Percobaan faktorial dilakukan dengan
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari dua faktor. Faktor
pertama adalah konsentrasi pupuk organik cair (K) terdiri dari K0 (0 gr/l), K1 (2
gr/l), K2 (3 gr/l), K3 (4 gr/l) dan faktor kedua adalah jarak tanam (J) terdiri dari J1
(15 x 10 cm), J2 (15 x 15 cm), J3 (15 x 20 cm), masing-masing diulang tiga kali.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair
konsentrasi 4 g/l dan jarak tanam 15 x 20 cm (K3J3) meningkatkan kandungan
protein tanaman kangkung. Pemberian pupuk organik cair pada konsentrasi 4 g/l
meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, berat kering tanaman, volume akar,
kandungan klorofil dan kandungan protein tanaman kangkung. Pengaturan jarak
tanam 15 x 20 cm (J3) meningkatkan tinggi tanaman dan berat kering tanaman,
sedangkan jarak tanam 15 x 15 cm (J2) meningkatkan jumlah daun, berat basah
tanaman, kandungan klorofil dan kandungan protein tanaman kangkung. | en_US |