Analisis Tegangan Utama Rangka Prototype Mobil Listrik TITEN Menggunakan Metode Elemen Hingga
Abstract
Peningkatan jumlah transportasi dapat menimbulkan dampak yang
signifikan terhadap kondisi lingkungan seperti memperparah pencemaran udara
yang diakibatkan emisi gas yang dihasilkan dan persediaan bahan bakar fosil
semakin menipis dengan sumber daya alam yang terbatas. Dengan permasalahan
diatas, Indonesia harus ikut serta dalam mengembangkan teknologi terbaru pada
kendaraan yang hemat bahan bakar atau menggunakan energi alternatif yang
ramah lingkungan. Mobil listrik merupakan kendaraan menggunakan energi
alternatif yang ramah lingkungan. Dalam mengembangkan mobil listrik, salah
satu komponen utama yang penting dalam perencanaan adalah rangka. Maka dari
itu dilakukan analisis tegangan utama rangka tipe prototype mobil listrik TITEN
menggunakan metode elemen hingga.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah simulasi metode elemen
hingga menggunakan software ansys workbench. Pada proses pemodelan rangka
prototype mobil listrik TITEN menggunakan software solidwork. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui nilai tegangan utama pada rangka prototype mobil
listrik TITEN menggunakan simulasi metode elemen hingga. Hasil simulasi
menggunakan software ansys workbench adalah tegangan von mises, safety
factor, tegangan geser, tegangan geser maksimum, tegangan utama maksimum,
dan tegangan utama minimum. Setelah di dapatkan data hasil simulasi, kemudian
dilanjutkan dengan membandingan hasil penelitian sebelumnya menggunakan
sensor strain gauge yang terhubung dengan rangka. Perbandingan tersebut
dilakukan untuk mengetahui nilai simpangan yang terjadi.
Nilai tegangan utama maksimum dan minimum pada rangka prototype
mobil listrik TITEN dengan pembebanan penumpang sebesar 45 kg dan 56 kg
yang dihasilkan dari simulasi metode elemen hingga menggunakan software ansys workbench masing masing adalah 282,22 MPa, 37,87 MPa, 296,2 MPa, dan 47,08
MPa. Berat penumpang mempengaruhi hasil tegangan utama pada rangka.
Semakin besar berat penumpang semakin besar juga nilai tegangan utama. Hasil
perbandingan dari nilai simulasi dan penelitian sebelumnya adalah nilai
simpangan masih relatif besar. Hal tersebut bisa terjadi karena mungkin strain
gauge mengalami kerusakan pada saat proses pengukuran, muncul gelembung
udara disekitar strain gauge dan terjadi gangguan saat proses pengukuran
berlangsung.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [3746]