Show simple item record

dc.contributor.authorHAFIFAH, Nuril
dc.date.accessioned2022-11-18T06:36:41Z
dc.date.available2022-11-18T06:36:41Z
dc.date.issued2022-08-01
dc.identifier.nim181510901009en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/110901
dc.description.abstractPenerapan pertanian organik telah lama dilaksanakan di Indonesia, akan tetapi petani masih kesulitan untuk meninggalkan kebiasaan dalam penggunaan bahan kimia. Pemerintahbersama penyuluh pertaniantelah mencanangkan program go organik untuk mendukung petani yang ingin merubah sistem pertaniannya ke pertanian organik. Desa Patomanmerupakan desa yang telah melakukan pertanian organik dan sudah memiliki sertifikat organik. Penerapan pertanian organik ini dilakukan pada budidaya tanaman padi. Petani di Desa Patoman yang melakukan budidaya padi organik yakni 4 petani dari 30 petani diKelompok Tani Sumber Rejeki. Maka dari itu pelaksanaan budidaya padi organik di Desa Patoman masih dalam tahap pengembangan. Fenomena yang ada di lapang yakni dengan adanya sertifikasi padi organik ini diharapkan mampu untuk mendorong minat petani beralihke organik, akan tetapi hal tersebut tidak sesuai dengan kenyataan dikarenakan petani di kelompok tani sumber rejeki masih banyak yang menggunakan sistem pertanian konvensional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1) Peran penyuluh pertanian dalam pengembangan padi organik, 2) menentukkan strategi pengembangan padiorganik di Desa Patoman. Lokasi penelitian ditentukkan secara sengaja yakni di Desa Patoman Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi. Penentuan informan dilakukan secara purposive samplingyaitu Penyuluh Pertanian Lapang, Ketua Kelompok Tani Sumber Rejeki, Petani yang menerapkan pertanian organik dan yang belum menerapkan pertanian organik. Data dikumpulkan menggunakan tiga metode yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperolehdianalisis menggunakan analisis Miles Hubberman dan Medan Faktor Kurt Lewin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Terdapat 7 peran penyuluh dalam pengembangan padiorganik diantaranya peran penyuluh sebagai edukator, peran penyuluh sebagai diseminasi informasi dan inovasi, peran penyuluh sebagai fasilitator, peran penyuluh sebagai konsultan, peran penyuluh sebagai supervisi, dan peran penyuluh sebagai pemantauan,dan peran penyuluh sebagaievaluasi. Peran penyuluh sebagai edukator yakni terbagi menjadi dua yakni penyuluh pemerintah dan penyuluh swadaya. Peran penyuluh pemerintah yakni melakukan proses belajar mengajar dan memberikan materi pengenalan pertanian organik, sedangkan peran penyuluh pertanian swadaya berperan dalam pemberian materi POC,POPP, dan pestisida nabati. Peran penyuluh sebagai diseminasi informasi/inovasi yakni penyuluh pemerintah memberikan informasi terkait pertanian organik dan budidaya tanaman padidan memberikan inovasi pertanian organik, sistem tanam jarwo. Penyebaran informasi dan inovasi dilakukan melalui pertemuan kelompok dan whatssap. Peran penyuluh sebagai fasilitator yakni peran penyuluh pemerintah memberikan fasilitas dalam pengajuan bantuan biaya sertifikasi, mengadakan pelatihan dan mendatangkan penyuluh swadaya. Sedangkan peran penyuluh swadaya yakni memberikan materi dan melakukan pelatihan terkait pembuatan POC dan pestisida nabati. Peran penyuluh sebagai konsultan yakni penyuluh memberikan solusi dan melakukan diskusi untuk solusi dari permasalahan petani.Peran penyuluh sebagai supervisiyakni penyuluh pemerintah melakukan pengawasan dalam pelaksanaan pertanian organik dan memberikan saran perbaikan apabila terdapat kendala. Sedangkan penyuluh swadaya memberikan pembinaan terkait pembuatan POC dan pestisida nabati. Peran penyuluh sebagai pemantauan yakni penyuluh melakukan pemantauan melalui ICS selama pelaksanaan budidaya padi organik. Peran penyuluhsebagai evaluasi yaknimelakukan evaluasi terhadap program padiorganikyang sedang berjalan, dimana penyuluh melakukan evaluasi terhadap hasil dari pelatihan yang masih dilakukan oleh petani dalam pembuatan POC dan pestisida nabati secara mandiri. 2) Faktor pendorong dalam pengembangan padi organik yakni kontinyunitas kegiatan penyuluhan pertanian, dukungan pemerintah dalam budidaya padi organikdan potensi SDA yang mendukungyakni sumber mata air, sedangkan faktor penghambat diantaranyaketerbatasan petani dalam mengakses pasar, kurangnya motivasianggota kelompok tani dalam budidaya padi organik dan kepemilikan ixlahan petani yang jauh dari akses jalan.Strategi yang dilakukan yakni membangun mitra kerja sama dalam pemasaran produk, melakukan pembinaan kepada kelompok tani Sumber Rejeki dalam pengembangan padi organik, dan menyediakan prasarana (jalan) untuk memudahkanpetani dalam melakukan budidaya padi organik.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherPertanianen_US
dc.subjectPenyuluh Pertanianen_US
dc.subjectPadi Organiken_US
dc.titlePeran Penyuluh Pertanian dan Strategi dalam Pengembangan Padi Organik di Desa Patoman Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangien_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPenyuluhan Pertanianen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr.Ir Sri Subekti, M.Sien_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record