Perubahan Iklim dan Resilience Masyarakat: Studi tentang Keberhasilan Aktor Transnasional dalam Peningkatan Ketahanan Masyarakat Vanuatu
Abstract
Setelah terpaparnya Vanuatu dengan bencana Siklon Tropis Yasi, Vania, dan
Atu dalam periode yang berdekatan tahun 2011, pemerintah Vanuatu melalui
NDMO mengalami kesulitan dalam manajemen bencana tersebut. Pemerintah dan
masyarakat mengalami kekurangan sumber daya dasar untuk mempersiapkan serta
menanggapi ketiga siklon tropis tersebut, meskipun telah melaksanakan berbagai
upaya adaptasi sejak tahun 2000. Sebagai salah satu INGOs terbesar yang berada
di Vanuatu, Oxfam bersama mitra kerja berupaya membantu pemerintah dalam
menanggapi bencana sekaligus meningkatkan ketahanan masyarakat Vanuatu
terhadap bencana khususnya yang diakibatkan oleh dampak perubahan iklim.
Keterlibatan INGOs dalam upaya meningkatkan ketahanan masyarakat Vanuatu
terhadap bencana berhasil mengalami peningkatan yang terlihat pada peristiwa
Topan Pam tahun 2015 yang melanda negara tersebut. Oleh karenanya, penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis faktor apa saja yang menunjang keberhasilan aktor
transnasional dalam meningkatkan ketahanan masyarakat Vanuatu terhadap
ancaman keamanan yang bersumber dari perubahan iklim.
Penelitian ini menerapkan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan metode desk research atau desk study untuk
memperoleh data sekunder yang berasal dari hasil pengamatan pihak lain dan
dianggap paling relevan terhadap fenomena yang diteliti. Teknik deskriptif
kualitatif digunakan dalam analisis data untuk menghasilkan sebuah kesimpulan.
Penelitian ini menggunakan konsep resilience dan teori transnasonal untuk
memudahkan penulis dalam proses analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua faktor penunjang
keberhasilan aktor transnasional dalam peningkatan ketahanan masyarakat
terhadap perubahan iklim di Vanuatu serta berperan dalam mempengaruhi
kebijakan Vanuatu. Pertama, ditunjang kebutuhan masyarakat vanuatu terhadap
bantuan program adaptasi, aktor transnasional berhasil menerapkan program
adaptasi kerangka ketahanan Vanuatu untuk meningkatkan ketahanan masyarakat
dengan menjalin coalition building bersama aktor nasional yaitu NDMO dan NAB
untuk mendapat dukungan serta kepercayaan penuh pemerintah. Pelaksanaan
program mitigasi melalui program adaptasi merupakan unsur penting dalam
meningkatkan kemampuan ketahanan komunitas terhadap bencana dan dalam
prosesnya dibutuhkan peran aktor eksternal untuk membantu kelancaran program.
Faktor kedua, terdapat kondisi lingkungan internasional yang menunjang,
yakni keberadaan rezim internasional yang mengatur masalah perubahan iklim
dibawah Kerangka Kerja Aksi Hyogo dan Perjanjian Cancun, sehingga program
mitigasi akibat perubahan iklim di Vanuatu mendapat dukungan dan perhatian
penuh segenap pihak terkait. Keterikatan Vanuatu terhadap HFA dan Perjanjian
Cancun, memberikan kemudahan bagi aktor transnasional Vanuatu NGO Climate
Change Adaptation Program dalam melaksanakan programnya sekaligus
membawa kepentingan aktor dalam mempengaruhi kebijakan nasional Vanuatu.