Show simple item record

dc.contributor.authorHASANAH, Eka Lutfiatul
dc.date.accessioned2022-10-12T03:40:04Z
dc.date.available2022-10-12T03:40:04Z
dc.date.issued2022-07-05
dc.identifier.nim182110101045en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/110132
dc.description.abstractBekerja di lingkungan panas dengan beban kerja berat mengakibatkan kebutuhan oksigen meningkat sehingga jantung harus memompa darah lebih kuat lagi disertai peningkatan denyut nadi dan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan terjadinya hipertensi. Berdasarkan data Kesehatan Jember tahun 2020, Puskesmas Puger berada pada urutan keempat dari bawah dengan penderita hipertensi yang mendapat cakupan pelayanan kesehatan hanya 1253 orang (6,8%). Kecamatan Puger memiliki deretan pegunungan kapur bernama Gunung Sadeng di Desa Grenden. Mayoritas masyarakat Desa ini memiliki usaha di bidang pengolahan gamping, salah satunya UD. Damai Abadi. Dalam proses kerjanya, pekerja akan selalu terpapar panas sinar matahari serta radiasi dari api tungku pembakaran dengan disertai beban angkut yang dapat mempengaruhi tekanan darah pekerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tekanan panas dan beban kerja dengan peningkatan tekanan darah pekerja industri batu gamping UD. Damai Abadi di Desa Grenden Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional yang dilakukan pada pekerja UD. Damai Abadi di Desa Grenden Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 45 orang dengan sampel sebanyak 41 pekerja. Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi karakteristik individu (usia, masa kerja, status gizi, riwayat penyakit, kebiasaan merokok), tekanan panas, dan beban kerja, sedangkan variabel terikatnya yaitu peningkatan tekanan darah. Teknik pengumpulan data berupa wawancara menggunakan lembar kuesioner, pengukuran indeks massa tubuh dengan bathroom scale dan microtoise, pengukuran tekanan panas dengan Heat Index WGBT Meter, pengukuran denyut nadi dengan pulse oximeter, dan pengukuran tekanan darah dengan tensimeter digital. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman dan Chi Square dengan α sebesar 0,05, kemudian hasilnya disajikan dalam bentuk tabel serta narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah jumlah responden berusia ≥45 tahun (56,1%), mayoritas memiliki masa kerja ≥5 tahun (82,9%), sebagian besar memiliki status gizi normal (61%) dan tidak memiliki riwayat penyakit (75,6%), lebih dari setengah jumlah responden termasuk sebagai perokok sedang (58,5%) dan memiliki beban kerja sedang (58,5%), serta sebagian besar responden mengalami peningkatan tekanan darah sedang (70,7%). Hasil rerata pengukuran tekanan panas di 3 titik sebesar 32,2℃. Hasil korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p=0,000), masa kerja (p=0,001), kebiasaan merokok (p=0,079), beban kerja (p=0,000), dan tekanan panas (p=0,005) dengan peningkatan tekanan darah. Sedangkan variabel status gizi (p=0,271) dan riwayat penyakit (p=0,231) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan peningkatan tekanan darah. Kesimpulan penelitian ini yaitu karakteristik individu (usia, masa kerja, dan kebiasaan merokok), beban kerja, dan tekanan panas memiliki hubungan yang signifikan dengan peningkatan tekanan darah pekerja. Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini yaitu pemilik industri diharapkan dapat memasang atap dari bahan peredam panas, menggunakan alat kontrol tekanan panas, rutin mengukur tekanan panas, menyediakan gerobak dorong dan air minum yang cukup, bekerjasama dengan Puskesmas setempat untuk melakukan edukasi dan pemeriksaan kesehatan rutin kepada pekerja, mengurangi penyediaan rokok, serta menyediakan APD berupa penutup kepala, kacamata, dan sarung tangan tahan panas. Bagi pekerja sebaiknya memilih pakaian kerja berbahan katun dan berwana terang, mencukupi konsumsi air minum, menjaga pola makan, rutin mengontrol tekanan darah, menggunakan gerobak dorong, dan mengurangi jumlah rokok yang dihisap secara bertahap. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih lanjut terkait faktor lain yang mempengaruhi tekanan darah seperti kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan kafein, aktivitas fisik, lama paparan, perbedaan shift kerja, dan tingkat dehidrasi pekerja, menggunakan variabel penelitian lain yang menjadi bahaya di industri gamping seperti gangguan pernapasan, serta memperbanyak sampel penelitian.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : dr. Ragil Ismi Hartanti, M.Sc Dosen Pembimbing Anggota : Ana Islamiyah Syamila, S.Keb., M.KKK.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kesehatan Masyarakaten_US
dc.subjectTEKANAN PANASen_US
dc.subjectBEBAN KERJAen_US
dc.subjectPEKERJA INDUSTRI BATU GAMPINGen_US
dc.subjectPENINGKATAN TEKANAN DARAHen_US
dc.titleTekanan Panas dan Beban Kerja dengan Peningkatan Tekanan Darah Pekerja Industri Batu Gamping (Studi di UD. Damai Abadi Desa Grenden Kecamatan Puger Kabupaten Jember)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiKesehatan Masyarakaten_US
dc.identifier.pembimbing1dr. Ragil Ismi Hartanti, M.Scen_US
dc.identifier.pembimbing2Ana Islamiyah Syamila, S.Keb., M.KKK.en_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi unggah file repository tanggal 12 Oktober 2022_M. Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record