Prosedur Pelayanan Penjualan Tiket Masuk pada Wisata Gunung Api Purba di Desa Wisata Nglanggeran
Abstract
Indonesia memiliki beragam pulau dan budaya yang sangat
menguntungkan bagi bidang kepariwisataan karena dapat menarik wisatawan
lokal maupun wisatawan asing. Sektor pariwisata merupakan sektor terpenting
yang dapat mempengaruhi perekonomian negara. Kegiatan pariwisata merupakan
kegiatan yang bersifat sementara, yang dilakukan secara suka rela tapa adanya
paksaan untuk menikmati objek dan atraksi wisata. Meskipun begitu pelaku
wisata harus dapat memberikan kesan dan pengalaman yang baik untuk
wisatawan. Kesan pertama yang didapat oleh wisatawan dapat mempengaruhi
citra atau reputasi tempat wisata tersebut, maka dari itu perlunya prosedur
pelayanan kepada wisatawan yang diterapka mulai dari wisatawan datang.
Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki berbagai macam wisata
adalah Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya di Kabupaten Gunungkidul. Salah
satu desa wisata Gunungkidul adalah Desa Wisata Nglanggeran yang berlokasi di
Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Desa Wisata Nglanggeran merupakan desa wisata terbaik di Dunia
versi UNWTO dengan salah satu objek wisatanya adalah Gunung Api Purba.
Gunung Api purba merupakan gunung api yang pernah aktif pada 0,6-70 juta
tahun yang lalu yang memilliki ketinggian 700 mdpl. Desa Wisata Nglanggeran
mempuyai inovasi dalam pelayanan wisata yaitu sistem pelayanan Ticketing.
Menurut Tjiptono (2006), menyebutkan, bahwa kualitas memiliki kualitas
hubungan yang erat dengan kepuasan konsumen. Ticketing juga meliputi
bagaimana memberikan pelayanan kepada wisatawan agar wisatawan merasa
nyaman dan aman serta mendapat pengalaman yang dapat dikenang dengan baik.
Gunung Api Purba juga memiliki prosedur pelayanan ticketing yang
harus diterapkan oleh petugas loket, mulai dari wisatawan datang lalu wisatawan melakukan pemesanan tiket, pembayaran, pencetakan hingga pada tahap terakhir
adalah laporan keuangan. Tidak hanya penjualan tiket masuk yang harus ada
prosedur pelayanannya tetapi juga pembatalan pada saat sudah melakukan
transaksi juga mempunyai prosedur dengan cara yang pertama adalah wisatawan
dapat menginformasikan kepada pengelola Gunung Api Purba jika akan
melakukan pembatalan tiket masuk, pembatalan akan di proses oleh pengelola
Gunung Api Purba jika wisatawan tersebut belum memasuki kawasan Gunung
Api Purba dan memiliki alasan tersendiri, maka setelah itu akan dilakukannya
pengembalian uang kepada wisatawan.
Upaya pengelola pokdarwis dalam melakukan prosedur pelayanan tiket
seringkali tidak luput dengan suatu permasalahan, mulai dari seringnya terjadi
pemadaman arus listrik dan juga komputer error. Untuk mengatasi hal tersebut
pokdarwis akan melakukan sistem ticketing yang manual atau dengan cara
menulis di nota biasa. Tantangan lain yang dihadapi pengelola juga yaitu
kurangnya sumber daya manusia yang bisa mengoperasikan komputer dan
kurangnya minat masyarakat untuk mengikuti pelatihan bahasa asing sehingga
masih terbatasnya pengelola Gunung Api Purba yang bisa berbahasa asing
sehingga perlu dorongan untuk berkembang seiring dengan perkembangannya
destinasi wisata dan juga wisatawan yang datang ke Desa Wisata Nglanggeran.
Collections
- DP-Travel Agent [250]