Potensi Ekstrak Biji Kakao (Theobroma Cacao L) Varietas Lindak terhadap Penurunan Jumlah Osteoklas Daerah Tekanan pada Perawatan Ortodonti
Abstract
Lamanya perawatan ortodonti berhubungan dengan proses remodling tulang selama pergerakan gigi. Kestidakseimbangan yang terjadi antara proses resorpsi dan aposisi ditandai dengan jumlah osteoklas yang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah osteoblas. Penyebab meningkatnya jumlah osteoklas berkaitan dengan adanya proses inflamasi dan peningkatan stres oksidatif. Pemberian ekstrak biji kakao dapat berperan dalam menekan terjadinya diferensiasi osteoklas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji potensi ekstrak biji kakao dalam menurunkan jumlah osteoklas tulang alveolar pada daerah tekanan selama pergerakan gigi ortodonti. Penelitian ini termasuk jenis eksperimental laboratoris dengan subjek penelitian adalah 24 ekor tikus Wistar jantan yang terbagi atas tiga kelompok. Kelompok K-: kelompok tikus tanpa perlakuan apapun, kelompok K+: kelompok tikus yang diinduksi gaya mekanik ortodonti, dan kelompok P: kelompok tikus yang diinduksi gaya mekanik ortodonti dan diberi ekstrak biji kakao dengan dosis 250 mg/KgBB. Gaya mekanik ortodonti didapatkan dari pemasangan NiTi closed coil spring dengan kekuatan sebesar 10 grF pada rahang atas regio kanan untuk menggerakkan gigi molar 1 ke arah mesial. Euthanasia dilakukan setelah 7 dan 14 hari perlakuan kemudian sampel diberi pewarnaan HE dan dilakukan penghitungan osteoklas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah osteoklas pada kelompok perlakuan ditunjukkan dengan hasil penghitungan rata-rata jumlah osteoklas pada setiap kelompok yang didukung dengan uji Mann Whitney (p≤0,05) yang menandakan bahwa ada perbedaan bermakna antar kelompok. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak biji kakao terbukti berpotensi dalam menurunkan jumlah osteoklas daerah tekanan pada pergerakan gigi ortodonti.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]