dc.description.abstract | Pencemaran udara merupakan masuknya zat-zat pencemar (baik berupa
gas maupun partikel) ke dalam udara. Salah satu contoh pencemaran udara
bersumber dari pabrik pengolahan aspal. Bahan-bahan pencemar yang dikeluarkan
meliputi CO, CO2, NO2 dan SO2. Bahan-bahan pencemar tersebut diduga dapat
mempengaruhi karakteristik struktur epidermis dan derivatnya pada daun Mahoni
(Swietenia mahagoni) dan Ketapang (Terminalia catappa).
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh asap pabrik pengolahan
aspal terhadap karakteristik stomata dan trikoma daun Mahoni (Swietenia
mahagoni) dan Ketapang (Terminalia catappa) serta menghasilkan Buku Ilmiah
Populer yang tervalidasi berdasarkan hasil penelitian karakteristik struktur
epidermis dan derivatnya pada daun Mahoni (Swietenia mahagoni) dan Ketapang
(Terminalia catappa) yang terpapar asap pabrik pengolahan aspal. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif kualitatif serta uji validasi kelayakan terhadap
produk penelitian. Pengukuran faktor abiotik dan kadar polusi udara dilakukan di
dua lokasi yaitu Pabrik Pengolahan Aspal di Garahan dan FKIP Gedung 3 UNEJ
yang meliputi pengukuran suhu, kelembapan udara, kecepatan angin, CO, CO2,
NO2 dan SO2. Pengamatan stomata dan trikoma daun didasarkan pada lima
parameter pengamatan yaitu bentuk, tipe, ukuran, distribusi dan kerapatan.
Setelah itu dilanjutkan dengan uji validasi terhadap produk oleh tiga Validator.
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan hasil bahwa struktur epidermis
dan derivatnya pada daun Mahoni (Swietenia mahagoni) terpapar asap pabrik
pengolahan aspal memiliki karakter sebagai berikut. Sel penutup/penjaga stomata berbentuk seperti ginjal dengan tipe Parasitik. Memiliki ukuran stomata sedikit
lebih besar dibandingkan dengan stomata daun Mahoni tidak terpapar, namun
masih tergolong kedalam kategori ukuran stomata yang sama. Stomata
terdistribusi pada dua permukaan daun, sehingga daun tergolong tipe
Amphistomatic. Namun, stomata lebih banyak ditemukan di permukaan abaksial
daun. Kerapatan stomata daun Mahoni tergolong kedalam kategori kerapatan
tinggi. Hal ini disebabkan karena banyaknya bahan pencemar di udara. Pada
pemukaan daun Mahoni terpapar tidak ditemukan adanya trikoma.
Karakteristik struktur epidermis dan derivatnya pada daun Ketapang
(Terminalia catappa) terpapar asap pabrik pengolahan aspal memiliki karakter
sebagai berikut. Sel penutup/penjaga stomata berbentuk seperti ginjal dengan tipe
Anisositik. Ukuran stomata lebih besar dibandingkan dengan stomata daun
Ketapang tidak terpapar. Berdasarkan letak stomatanya, daun Ketapang tergolong
kedalam tipe Amphistomatic, namun stomata lebih banyak ditemukan di
permukaan abaksial daun. Kerapatan stomata daun Ketapang tergolong kedalam
kategori sedang, namun memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan
stomata daun Ketapang tidak terpapar. Sedangkan, trikoma daun Ketapang
terpapar berbentuk Uniseluller dengan tipe Non Glandular. Trikoma daun
Ketapang terdistribusi di kedua permukaan daun dan lebih banyak ditemukan di
permukaan abaksial daun. Ukuran dan kerapatan trikoma tidak ada perbedaan
antara daun Ketapang terpapar dan tidak terpapar, namun trikoma daun Ketapang
terpapar jumlahnya lebih banyak. Meningkatnya jumlah stomata dan trikoma pada
daun Ketapang disebabkan karena adanya paparan asap pabrik pengolahan aspal.
Hasil validasi oleh tiga validator yaitu ahli materi, ahli media, dan
pengguna mendapatkan persentase nilai sebesar 69%, 80% dan 84%. Berdasarkan
hasil persentase nilai tersebut, maka buku yang berjudul “Karakterstik Epidermis
Daun Mahoni (Swietenia mahagoni) dan Ketapang (Terminalia catappa) yang
Terpapar Asap Pabrik Pengolahan Aspal” dinyatakan layak untuk dijadikan bahan
bacaan untuk mahasiswa dan masyarakat serta referensi untuk kepentingan ilmiah
tertentu. | en_US |