• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT SUKU MADURA DI SEKITAR PESISIR PANTAI BESUKI SITUBONDO

    Thumbnail
    View/Open
    Yuniar Arizta - 070210193085 (2)_1.pdf (340.1Kb)
    Date
    2013-12-20
    Author
    Yuniar Arizta
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Di Indonesia, sekalipun pelayanan kesehatan modern telah berkembang, jumlah masyarakat yang memanfaatkan pengobatan tradisional tetap tinggi. Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2010, 68,71% penduduk Indonesia melakukan pengobatan sendiri tanpa bantuan medis sekitar sedangkan 27,58% diantaranya menggunakan tumbuhan obat tradisional, dan 3,71% memilih cara pengobatan tradisional lainnya. Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, memiliki keanekaragaman obat tradisional yang dibuat dari bahan-bahan alami bumi Indonesia, termasuk tumbuhan obat. Etnobotani merupakan bidang ilmu yang cakupannya interdisipliner mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan sumber daya alam tumbuhan dan lingkungannya. Sehingga etnobotani sangat berkepentingan mengikuti dari dekat perkembangan yang berlangsung baik diseputar persoalan etnik maupun dalam bidang botani, yang pada saat ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan yang sifatnya global. Masyarakat Madura telah lama mempraktekkan tumbuhan sebagai obat tradisional atau yang lebih sering disebut “jamu”. Secara umum minum jamu yang diracik dari tumbuh-tumbuhan telah menjadi kebisaan keluarga dan masyarakat Madura, khususnya yang masih berdarah biru (keturunan dan kerabat raja). Hasil penelitian yang sudah dilakukan di 3 desa yaitu Desa Besuki, Desa Demung dan Desa Pesisir tentang tumbuhan yang digunakan masyarakat suku madura pesisir pantai besuki sebagai obat tradisional antara lain: Asam (Tamarindus indica L), Bawang merah (Allium cepa), Bangle (Zingiber cassumunar), Binahong (Anredera cordifolia), Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), Bungur (Lagerstroemia speciosa Pers.), Ciplukan (Physalis angulata L.), Enau (Arenga pinnata, Merr.), Gadung (Dioscorea hispida), Jambu biji (Psidium guajava), Jahe (Zingiber officinale), Jeruk nipis (Citrus aurantifolia), Kecubung (Datura metel), Kelapa (Cocos nucifera L.), Kelor (Moringa oleifera), Kemiri (Aleurites moluccana), Kencur (Kaempferia galangal), Ketuk (Sauropus androgynus), Kunci pepet (Kaempferia rotunda ), Lamtoro (Leucaena leucocephala), Lempuyang (Zingiber zerumbet), Mengkudu (M. citrifolia), Merica (Piper nigrum), Mimba (Azadirachta indica A. Juss.), Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius), Papaya (Carica papaya), Pinang (Areca catechu), Sambiloto (Andrographis paniculata), Sirsak (Annona muricata L.), Sirih (Piper Bitle), Siwalan (Borassus flabellifer), Srikaya (Annona squamosa), Tapak liman (Elephantopus scaber L.), Temu Hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), Temu kunci (Boesenbergia rotunda), Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza ROXB.), Yodium (Jatropha multifida L). Cara peramuan tumbuhan sebagai obat tradisioanl oleh suku madura pesisir pantai besuki sangatlah beragam, tetapi yang paling banyak adalah dengan cara direbus kemudian diminum dan juga ditumbuk lalu disaring untuk diambil sarinya kemudian diminum. Persentase penggunaan obat tradisional dan obat kimia adalah 50% : 50%. Karena masyarakat menggunakan kedua obat tersebut. Perbandingan Tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat suku madura pesisir pantai besuki sebagi obat tradisional yang berpotensi untuk dilakukan bioaktivitas yang lebih mendalam (Etnofarmakologi) antara lain: Jambu biji (Psidium guajava), Jahe (Zingiber officinale), Jeruk nipis (Citrus aurantifolia), Mengkudu (M. citrifolia), Sirih (Piper Bitle), Temu Hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza ROXB.).
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/10987
    Collections
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education [15274]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository