Show simple item record

dc.contributor.authorARINA, Maya Rosnasari Da'at
dc.date.accessioned2022-10-06T04:06:29Z
dc.date.available2022-10-06T04:06:29Z
dc.date.issued2022-08-30
dc.identifier.nim182110101158en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/109800
dc.description.abstractStunting menjadi suatu permasalahan gizi utama yang mempengaruhi balita secara global. Puskesmas Kotaanyar menjadi salah satu lokasi yang difokuskan dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Probolinggo dan memiliki angka yang tinggi serta fluktuatif setiap tahunnya. Terdapat 5 desa lokus penanganan stunting di wilayah kerja Puskesmas Kotaanyar yaitu Desa Talkandang, Desa Triwungan, Desa Sambirampak Kidul, Desa Kotaanyar, dan Desa Sukorejo. Stunting pada anak balita dapat berdampak pada peningkatkan mortalitas dan morbiditas serta peningkatan risiko penyakit yang tidak menular di waktu yang akan datang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan praktik pola asuh ibu dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di desa lokus stunting wilayah kerja Puskesmas Kotaanyar Kabupaten Probolinggo. Jenis penelitian yaitu penelitian analitik observasional dan menggunakan desain case control. Tempat penelitian ini yaitu di desa lokus stunting wilayah kerja Puskesmas Kotaanyar Kabupaten Probolinggo yaitu Desa Talkandang, Desa Triwungan, Desa Sambirampak Kidul, Desa Kotaanyar, dan Desa Sukorejo. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 47 balita stunting pada sampel kasus dan 47 balita tidak stunting pada sampel kontrol. Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data melalui wawancara dengan ibu balita menggunakan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (uji chi square). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar balita stunting berada di kelompok usia 37-48 bulan (38,3%) serta berjenis kelamin laki-laki (59,6%). Ibu balita mayoritas berada di kelompok usia 26-35 tahun (55,3%), berpendidikan tidak sekolah hingga SMP/sederajat (76,6%), serta memiliki pendapatan < UMK (Rp. 2.553.265, 95) (93,6%). Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara praktik pemberian makan (p value = 0,000; OR = 10,792), praktik kebersihan diri (p value = 0,000; OR = 8,721), praktik pengasuhan psikososial (p value = 0,000; OR = 7,854), dan praktik perawatan kesehatan (p value = 0,000; OR = 8,181) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Saran yang dapat diberikan yaitu bagi ibu balita agar meningkatkan keanekaragaman dan variasi makanan yang diberikan kepada balita, membiasakan untuk mencuci tangan, mengajarkan balita mengenai toilet training yang benar, dan lebih rutin datang ke posyandu. Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dan Puskesmas Kotaanyar diharapkan dapat memberikan edukasi secara berkesinambungan kepada masyarakat terutama ibu yang memiliki anak balita mengenai praktik pola asuh ibu yang baik dan benar.en_US
dc.description.sponsorshipDr. dr. Candra Bumi, M.Si. Adistha Eka Noveyani, S.KM., M.P.H.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kesehatan Masyarakaten_US
dc.subjectStuntingen_US
dc.subjectParentingen_US
dc.subjectToddleren_US
dc.titleHubungan Praktik Pola Asuh Ibu dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan (Studi di Desa Lokus Stunting Wilayah Kerja Puskesmas Kotaanyar Kabupaten Probolinggo)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKesehatan Masyarakaten_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. dr. Candra Bumi, M.Si.en_US
dc.identifier.pembimbing2Adistha Eka Noveyani, S.KM., M.P.H.en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record