dc.description.abstract | Perkembangan industri pariwisata yang semakin tinggi dan pesat membuat
persaingan antara industri pariwisata menjadi semakin ketat. Untuk dapat
menghadapi persaingan antar industri wisata maka pelaku usaha harus dapat
menerapkan strategi pemasaran yang tepat salah satunya dengan menciptakan
keunikan wisata dan menerapkan strategi komunikasi yang tepat. Penerapan
strategi komunikasi yang tepat dapat membuat konsumen memberikan kesan dan
image yang baik terhadap industri wisata. Salah satu strategi komunikasi yang
dapat dilakukan ialah strategi komunikasi word of mouth marketing. Strategi
tersebut diterapkan oleh wisata Jepang Dira Park Balung Kabupaten Jember,
dengan menerapkan strategi komunikasi tersebut diharapkan konsumen
mengetahui wisata dan tertarik untuk berkunjung diwisata tersebut. Tujuan dalam
penelitian ini ialah mendeskripsikan penerapan strategi word of mouth marketing
wisata Jepang Dira Park Balung Kabupaten Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian
ditentukan dengan menggunakan metode purposive area yaitu wisata Jepang Dira
Park Balung Kabupaten Jember. Metode pengumpulan data yang digunakan pada
penelitian ini yaitu metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini ialah reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi word of mouth
marketing yang dilaksanakan oleh wisata Jepang Dira Park Balung Kabupaten
Jember dengan menggunkan lima indikator yang terdiri atas talker (pembicara),
topic (topik), tools (media), taking part (partisipasi) dan tracking (pengawasan).
Penentuan talker atau pembicara agar komunikasi pemasaran di wisata ini dibagi
menjadi dua yaitu talker atau perantara pembicara yang telah ditentukan dan
perantara pembicara secara sukarela. Perantara pembicara yang telah ditentukan dalam melakukan promosi adalah karyawan dan pengelola yang bekerja di wisata
Jepang Dira Park Balung Kabupaten Jember dan perantara secara sukarela seperti
pengunjung yang telah berkunjung, wartawan, bloger dan stasiun TV yang pernah
meliput di wisata Jepang Dira Park Balung Kabupaten Jember. Sedangkan topik
yang sering dibicarakan oleh talker adalah keunikan wisata dengan konsep
Jepang, tawaran spesial yang diberikan oleh wisata, pelayanan yang baik dan
memuaskan, dan wahana yang ada di wisata Jepang Dira Park Balung. Sedangkan
penggunaan tools (media) agar strategi komunikasi ini dapat berjalan lancar yaitu
dengan menggunakan media online seperti media sosial yang terdiri dari
facebook, instagram, whatshapp, web, youtube, stasiun tv dan media offline yang
digunakan melalui promosi dari mulut ke mulut dan pemasangan banner yang
dipasang di pinggir-pinggir jalan.
Wisata Jepang Dira Park Balung Kabupaten Jember juga melakukan
taking part (partisipasi) agar strategi komunikasi word of mouth marketing ini
dapat berjalan dengan lancar. Partisipasi yang dilakukan oleh pengelola wisata
yaitu dengan cara : Pertama, menanggapi pertanyaan atau feed back dari
pengunjung dijawab dengan sopan & santun. Kedua, memberikan pelayanan yang
terbaik dan memberikan kenyamanan pada para pengunjung agar pengunjung
merasa puas dan mau berkunjung lagi ke wisata Jepang Dira Park Balung lagi.
Ketiga, melakukan upaya internal dengan cara selalu memupuk kekompakan dan
persaudaraan antar karyawan dan selalu menjaga kepercayaan pengunjung.
Keempat, melakukan upaya eksternal dengan cara melakukan promosi melalui
berbagai aspek contohnya melalui media online seperti sosial media, wartawan,
offline, tawaran spesial, memberikan potongan harga. Selain itu wisata Jepang
Dira Park Balung Kabupaten Jember juga melakukan tracking (pengawasan) yang
dilakukan melalui pengawasan secara langsung dan pengawasan secara online
dengan menyediakan kritik dan saran melalui nomor whatshapp yang telah
disediakan oleh pihak wisata. Informasi yang ditemukan dalam pengawasan yang
dilakukan oleh wisata Jepang Dira Park Balung ini lebih banyak informasi word
of mouth positif yang berkaitan dengan keunikan wisatanya, memiliki wahana
yang cukup lengkap, memiliki pelayanan yang baik dan lainnya. akan tetapi juga ditemukan Informasi word of mouth negative yang tidak banyak dalam
pengawasan ini. Informasi word of mouth negative berkaitan dengan komplain
pengunjung seperti kebersihan berkurang pada saat wisata ramai pengunjung. | en_US |