dc.description.abstract | Produktivitas Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) di Indonesia lebih rendah
dibandingkan dengan potensi genetik yang dimilikinya. Diketahui produktivitas
tanaman Sawi selama 10 tahun (2011-2020) hanya mencapai 10,12 t/ha,
sedangkan potensi genetik untuk varietas Tosakan di dataran rendah dapat
mencapai 25 t/ha. Hal ini disebabkan karena penggunaan pupuk kimia anorganik
dalam jangka panjang yang dapat berdampak negatif terhadap sifat fisiko-kimia
dan biologi tanah. Pupuk organik, umumnya dianggap sebagai cara yang efektif
untuk mempertahankan sifat fisiko-kimia dan biologi tanah dan pertumbuhan
tanaman. Pupuk organik cair atau disebut juga pupuk hayati cair dianggap sebagai
strategi potensial untuk meningkatkan umur simpan pupuk organik daripada
bentuk padat. Kelebihan bentuk cair daripada padat memungkinkan untuk
meningkatkan jumlah nutrisi dan penginduksi serta lebih toleran terhadap suhu
dibandingkan dengan bentuk padat. Pupuk hayati cair mengandung berbagai
mikroorganisme, baik prokariotik maupun eukariotik yang disebut dengan
mikroorganisme lokal (MOL). Pupuk hayati cair dapat dibuat dari berbagai bahan,
seperti bonggol pisang, limbah sayuran, maupun dari rumen sapi. Sehingga tujuan
dari adanya penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah aplikasi dosis pupuk
hayati cair atau pupuk organik cair dari berbagai sumber dapat meningkatkan
pertumbuhan dan hasil tanaman Sawi Hijau. Pelaksanaan penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal yaitu dosis pupuk
organik cair untuk 3 sumber pupuk organik cair terdiri dari bonggol pisang,
limbah sayuran dan rumen sapi. Faktor dosis pupuk organik cair terdiri dari 0
ml/polybag, 40 ml/polybag, 80 ml/polybag dan 120 ml/polybag. Penelitian ini
terdiri dari 12 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 36 unit
percobaan. Masing-masing perlakuan ditanami sebanyak 3 tanaman, dimana 2
tanaman digunakan sebagai tanaman sampel dan 1 tanaman digunakan sebagai tanaman yang dimatikan sehingga jumlah keseluruhan yang digunakan 108
tanaman sawi. Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu tinggi tanaman
(cm), jumlah daun (helai), kadar klorofil daun (µmol/m2
), berat basah tanaman
(g), volume akar (cm³), berat kering tajuk (g), berat kering akar (g), laju
pertumbuhan tanaman (g/hari) dan kadar N-total jaringan daun (%). Analisis hasil
data pengamatan menggunakan ANOVA (Analysis of Varians), dan dilanjutkan
menggunakan SEM (Standarr Error Of Mean) apabila ada perlakuan yang
berbeda nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis POC dari ketiga
sumber bahan organik berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman sawi hijau dibandingkan dengan tanpa aplikasi POC. Dosis optimal POC
dari ketiga sumber bahan organik sebesar 40 ml/polibag dapat meningkatkan
pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau. | en_US |