Pengaruh Melatonin Eksogen terhadap Performa dan Perkembangan Organ Generatif Tanaman Okra (Abelmoschus eschulentus L.)
Abstract
Okra merupakan tanaman yang tergolong dalam famili Malvaceae yang
berasal dari Afrika dan sekarang banyak dibudidayakan di wilayah beriklim tropis,
subtropis, dan zona beriklim hangat. Tanaman okra kaya akan kandungan vitamin,
kalsium, kalium dan mineral yang bermanfaat dalam menyediakan nutrisi yang
dibutuhkan tubuh. Tahun 2013 produksi okra sebanyak 1317 ton, tahun 2014
sebanyak 1360 ton dan diperkirakan pada tahun 2015 permintaan okra akan
mencapai 1500 ton dan terus meningkat setiap tahunnya. Melatonin merupakan
biomolekul pleiotropik alami yang dapat ditemukan secara luas baik pada
tumbuhan maupun hewan dan sudah banyak dikaji pada beberapa tanaman dan
berperan untuk meningkatkan hasil, ketahanan dalam situasi stres abiotik,
pembungaan, pembentukan dan perkembangan buah, termasuk partenokarpi dan
pematangan atau penuaan buah yang merupakan alternatif potensial yang bisa
diterapkan pada tanaman okra. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui respon
melatonin eksogen terhadap performa dan perkembangan organ generatif tanaman
okra. Okra yang digunakan adalah jenis okra hijau. Variabel yang diamati antara
lain jumlah daun, waktu gugur kelopak, persentase pembentukan buah, panjang dan
diameter buah, partenokarpi dan ripening. Hasil penelitian menunjukkan pemberian
melatonin secara eksogen berpengaruh terhadap jumlah daun, waktu gugur kelopak,
pembentukan buah (fruit set), jumlah biji dan ripening. Tetapi tidak berpengaruh
nyata terhadap panjang buah dan diameter buah okra. Pemberian melatonin secara
eksogen konsentrasi tinggi 200 µM, 350 µM dan 500 µM dapat menjadi
penghambat penuaan pada daun, waktu gugur kelopak dan penghambat proses
ripening pada pascapanen buah okra.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4359]