• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Public Health
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Public Health
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Peran Media Sosial terhadap Pengungkapan Diri Laki-laki Suka Seks dengan Laki-laki dan Dampaknya terhadap Pencarian Pasangan Seks

    Thumbnail
    View/Open
    ULFA RADRYA PUTRI - 152110101118.pdf (3.288Mb)
    Date
    2021-01-26
    Author
    PUTRI, Ulfa Radrya
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    LSL hingga saat ini masih mendapat berbagai penolakan, baik dalam keluarga ataupun dari lingkungan sosial. Kondisi ini mempengaruhi proses pengungkapan diri kelompok LSL dalam berinteraksi sosial dengan kelompok masyarakat lainnya dan menjadikan individu LSL tidak dapat membuka diri secara bebas. Media sosial mempermudah LSL untuk berkenalan atau berinteraksi secara intensif. Interaksi yang intensif melalui media sosial tidak menutup kemungkinan dimanfaatkan oleh LSL untuk mencari pasangan atau hanya sekedar mencari pasangan seks kilat. Banyak dari LSL yang bertemu dengan LSL yang lainnya melakukan hubungan seks yang tidak aman, Dalam hal ini membuat LSL rentan mengidap berbagai penyakit, salah satunya HIV/AIDS. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang dilakukan pada komunitas LSL di Kabupaten Jember. Pengambilan data menggunakan panduan wawancara mendalam terhadap informan utama yaitu LSL dan informan tambahan yakni pasangan LSL dan teman LSL. Penentuan subjek informan dalam penelitian ini akan diperoleh dengan teknik purposive. Data dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah thematic content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh informan memiliki bahasa khusus yaitu bahasa “gaul” yang sedang viral di media sosial. Style baju LSL yang digunakan di media sosial adalah pakaian casual. Sedangkan make up yang digunakan LSL tipis tidak begitu mencolok dan menggunakan perawatan wajah. LSL bersikap ramah ketika akan berkenalan dan akan memblokir komunikasi jika merasa tidak nyaman. Hubungan dengan teman LSL memiliki hubungan yang sensitif, sering terjadi konflik dan saling menyindir di media sosial. Sedangkan, hubungan dengan pasangan LSL memiliki hubungan yang baik dan saling menjaga privasi. Sebagian LSL memiliki hubungan yang kurang baik dengan beberapa teman walaupun terdapat teman selain LSL yang menerima keadaan mereka. LSL juga mendapatkan penolakan dan bullying dari teman yang mengetahui kondisi mereka. Informan menggunakan fitur khusus di media sosial yaitu sticker yang digunakan untuk mencari pasangan seksnya Seluruh informan sering menggunakan whatsapp dan informan bergabung di grup-grup khusus LSL untuk mencari teman bahkan pasangan seks. Informan melakukan follow seseorang di media sosial dengan kriteria yang tampan, teman yang dikenalnya, dan saran pertemanan yang sama. Informan memiliki pengalaman mulai dari identitas yang dibocorkan oleh orang lain, mengalami penipuan identitas palsu dan mendapat ancaman di media sosial. Dampak negatif yang di alami LSL yaitu mendapat ancaman, sulit mengontrol diri, dan mengalami penipuan. Sebagian informan menggunakan identitas asli dan juga palsu di media sosial. LSL dapat mengetahui seseorang merupakan LSL di media sosial dapat dilihat dari pertemanan yang sama, gesture, dan penampilannya di media sosial. Peran LSL di media sosial paling banyak adalah vers karena mereka menyesuaikan dengan pasangannya. Tujuan penggunaan media sosial dari LSL yaitu untuk mencari pasangan dan eksistensi diri. LSL menggunakan media sosial khusus yaitu untuk mencari teman maupun pasangan. Informan tidak memposting foto yang menunjukkan perilaku sebagai LSL dan pasangannya. Sebagian informan jarang mencari pasangan seks di media sosial, mereka mencari pasangan melalui status yang di upload informan. Saran yang diberikan oleh peneliti bagi LSL adalah diharapkan berhubungan seks yang aman (safe sex). Masyarakat khususnya orang tua dapat mengawasi penggunaan internet pada anak untuk menghindari anak mengakses konten dewasa dan aplikasi khusus LSL. Bagi instansi terkait yaitu Dinas Kesehatan dapat memanfaatkan media sosial untuk bidang promosi kesehatan seperti membuat artikel, flyer, dan video iklan di media sosial yang digunakan untuk mencari pasangan seks. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian secara kualitatif mengenai efektivitas penggunaan media sosial dalam pencegahan penyakit menular seksual
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/109650
    Collections
    • UT-Faculty of Public Health [2363]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository