Analisis Penerimaan Siswa SMA Negeri 1 Rogojampi terhadap Penerapan Google Classroom pada Kegiatan Pembelajaran dalam Jaringan Daring Menggunakan Metode Technology Acceptantance Model TAM
Abstract
Pada 31 Desember 2019 muncul kasus serupa dengan pneumonia yang tidak
diketahui di Wuhan, China (Lee, 2020), kasus kemudian dikenal dengan COVID 19. World Health Organization (WHO) telah menyatakan COVID-19 sebagai
pandemi dunia pada tanggal 11 Maret 2020 karena penyebaran virus ini yang sangat
cepat (Mona, 2020). Di Indonesia, berbagai sektor telah merasakan dampaknya, tak
terkecuali sektor Pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Republik Indonesia pada tanggal 24 maret 2020, mengeluarkan Surat Edaran
Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa
Darurat Penyebaran COVID-19. Dalam Surat Edaran tersebut Mendikbud
menjelaskan bahwa proses belajar mengajar dilakukan secara dalam jaringan
(daring) atau jarak jauh guna menekan penyebaran virus corona di tengah
masyarakat.
SMA Negeri 1 Rogojampi, dalam proses pembelajaran daringnya, telah
menggunakan learning management system (LMS), salah satu LMS tersebut adalah
LMS Google Classroom. Google Classroom oleh siswa-siswi SMA Negeri 1
Rogojampi digunakan untuk absensi, manajemen tugas, dan farmatif. Pada Pra penelitian yang telah peneliti adakan di tanggal 4 November 2020, dengan
melibatkan 12 siswa-siswi SMA Negeri 1 Rogojampi, Google Classroom diakui
telah membantu proses belajar mereka. Keberhasilan LMS dalam suatu institusi
akademik berawal dari penerimaan pengajar; Namun, kelangsungan sistem
tergantung pada bagaimana siswa merangkul dan memanfaatkannya secara efektif
(Abdul Hamid et al., 2020). Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terkait
penerimaan penerimaan LMS oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Rogojampi untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan siswa terhadap
LMS Google Classroom, dimana hasil dari penelitian ini diharapkan mampu
membantu pihak SMA Negeri 1 Rogojampi dalam menjaga penerimaan Google
Classroom oleh siswa-siswi.
Untuk menganalisis penerimaan LMS pada SMA Negeri 1 Rogojampi
peneliti akan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) sebagai
kerangka teoritis penelitian. Proses analisis data pada TAM akan dibantu oleh PLS SEM yang merupakan salah satu model analisis statistik. Hasil penelitian ini
menyatakan seluruh hipotesis yang telah dibuat, diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa faktor kualitas informasi (Information Quality), norma
subjektif (Subejctive Norm), kemudahan penggunaan (Perceived Ease of Use),
persepsi terhadap manfaat (Perceived Usefulness), sikap penggunaan (Attitude
Toward Using), perilaku untuk tetap menggunakan (Behavior Intention to Use) dan
kondisi nyata penggunaan sistem (Actual System Usage) berpengaruh dalam
penerimaan LMS Google Classroom oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Rogojampi.
Dari hasil tersebut, rekomendasi yang dapat diberikan kepada pihak SMA
Negeri 1 Rogojampi untuk mengoptimalkan penerimaan LMS Google Classroom
adalah dengan menjaga kualitas informasi, dorongan serta motivasi dari orang orang yang dianggap penting oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Rogojampi, dan
mempertahankan persepsi kemudahan LMS Google Classroom oleh siswa-siswi
SMA Negeri 1 Rogojampi.