Pengaruh Dosis Pupuk Nitrogen dan Populasi Tanaman terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi dan Kedelai pada Sistem Tanam Tumpangsari di Lahan Kering

Abstract

Luas lahan sawah yang semakin sempit membuat potensi lahan kering harus dikembangkan untuk budidaya tanaman pangan. Optimalisasi lahan kering untuk budidaya tanaman pertanian memiliki kesulitan tersendiri karena lahan kering memiliki tingkat kesuburan tanah yang rendah. Tingkat kesuburan tanah yang rendah dapat diatasi dengan penambahan bahan organik dan penerapan sistem tanam tumpang sari dimana pada sistem ini memilih 2 jenis tanaman atau lebih yang biasanya kombinasi tersebut dilakukan pada jenis tanaman legum dan non legum karena kombinasi tersebut kombinasi yang tepat dan dapat menguntungkan masing-masing tanaman. Sistem tumpangsari seringkali diterapkan karena memiliki banyak keunggulan salah satunya mampu meningkatkan kandungan N dalam tanah terutama saat tumpangsari dilakukan dengan tanaman legum, dan struktur tanah dapat meningkat jika tanaman dengan berbagai struktur akar ditanam. Dalam penelitian ini penggunaan tanaman kedelai dan tanaman padi dimaksudkan karena kedelai mampu meningkatkan kesuburan tanah karena adanya bakteri Rhizobium pada bintil akar. Meski demikian pemberian dosis nitrogen dan populasi tanaman perlu diperhatikan, mengingat nitrogen adalah unsur hara utama yang diperlukan tanaman untuk masa pertumbuhan dan perkembangan serta perbedaan populasi tanaman berpengaruh nyata terhadap komponen hasil tanaman Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh faktor dosis pupuk nitrogen dan populasi tanaman terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi kedelai, serta mengetahui adanya peningkatan produktifitas lahan dalam sistem tumpang sari padi kedelai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 5 Juni 2021 sampai 3 Oktober 2021 di lahan kering Kelurahan Antirogo Kabupaten Jember. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial, yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu dosis pupuk Nitrogen dengan 3 taraf N1 1,35g Urea/tan, N2 1,8g Urea/tan dan N3 2,25g Urea/tan. Faktor kedua yaitu populasi tanam dengan 4 taraf P01 monokultur padi, P02 monokultur kedelai, P1 tumpangsari 1 baris tanaman padi, 1 baris diganti kedelai dan P2 tumpangsari 2 baris tanaman padi, 1 baris diganti kedelai yang diulang sebanyak 3 kali. Data pengamatan yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan metode Standart Error of Mean (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan dosis pupuk nitrogen dan populasi tanaman mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman terhadap variabel tinggi tanaman, kandungan klorofil, volume akar, berat kering tanaman, berat kering gabah, berat kering biji kedelai dan laju pertumbuhan tanaman yang menunjukkan peningkatan hasil dibandingkan dengan sistem tanam monokultur. Pengaruh faktor tunggal pada variabel laju pertumbuhan tanaman dan jumlah bintil akar dipengaruhi oleh faktor dosis pupuk nitrogen. Perlakuan pemberian dosis pupuk nitrogen terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman padi adalah 1,8g Urea/tan dan 2,25g Urea/tan untuk tanaman kedelai. Perlakuan penggunaan populasi P1 (tumpangsari 1 baris tanaman padi, 1 baris diganti kedelai) adalah perlakuan tumpangsari terbaik untuk tanaman padi yang berkaitan erat dengan pasokan unsur N bagi tanaman tersebut. Analisis terhadap nilai kesetaraan lahan menunjukkan bahwa pemanfaatan penggunaan lahan semakin efisien dan produktif sebesar 2,20 menggunakan pola tanam tumpangsari padi-kedelai dibandingkan dengan pola tanam monokultur.