dc.description.abstract | Tumbuhan sirih hijau (Piper betle Linn.) merupakan t umbuhan yang t umbuh
merambat atau bersandar pada batang pohon lain biasanya digunakan oleh
masyarakat unt uk dijadikan obat herbal. Penelit ian ilmiah terhadap sirih hijau sudah
banyak dilakukan, termasuk terhadap senyawa kandungan, khasiat ant ibakteri dan
antioksidan. Kandungan daun sirih hijau adalah minyak atsiri yang mengandung
antara lain chavicol dan chavibetol, yait u senyawa yang mempunyai khasiat
antisept ik. Salah satu kandungan daun sirih hijau yang cukup pent ing adalah senyawa
golongan polifenol, yaitu tanin. Tanin berkhasiat sebagai ast ringen, yaitu yang
bekerja dengan mengkerutkan jaringan tubuh sehingga pengeluaran cairan dan lendir
dapat dikendalikan. Khasiat itu dapat menjelaskan pemakaiannya untuk mengatasi
keput ihan, yaitu mengendalikan pengeluaran cairan atau lendir. Sementara, khasiat
antisept ik akan membant u mencegah pert umbuhan bakteri pada daerah organ
kewanitaan. (Mangestut i, 2009). Secara kualitatif ekst rak etanol sirih hijau posit if
mengandung komponen akt if sepert i alkaloid, tannin, fenolik, dan steroid. Senyawa
yang terkandung dalam ekstrak sirih yang diduga berperan sebagai antimikroba
adalah senyawa fenolik. Selain fenolik dari ekstrak sirih senyawa-senyawa yang lain
sepert i alkaloid, tannin dan steroid juga dapat berfungsi sebagai antibakteri
(Nurmalitasari, dkk, 2009).
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas MIPA
Universitas Jember pada tanggal 15 Agust us 2011 sampai 31 Januari 2012. Penelit ian
ini merupakan penelit ian i n vitro dengan menggunakan metode difusi agar dengan
sumuran dengan kontrol posit if ampisilin 0,01% dan kontrol negative aquades+
tween. Konsentrasi yang digunakan adalah konsent rasi 10%, 11%, 12%, 13%, 14%,
15%, 16%, 17%, 18%, dan 19%. Rancangan percobaan ini menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kali ulangan. Analisis data dengan One-Way
ANOVA menggunakan SPSS versi 15 for windows, unt uk menguji perbedaan
diantara semua pasangan perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan dengan α=0,05.
Berdasarkan Hasil Penelit ian tersebut diperoleh hasil bahwa ekstrak daun sirih
hijau (Piper betle Linn.) mempunyai Konsentrasi Hambat Minimum sebesar 11%
untuk pert umbuhan Lactobacillus sp.. Berdasarkan uji ANOVA (Tabel 4.4)
menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi ekstrak daun sirih hijau (Piper betle
Linn.) berpengaruh signifikan (P=0,000) terhadap pertumbuhan bakteri Lactobacillus
sp.
Uji Duncan daya hambat ekstrak daun sirih hijau (Piper betle Linn.) terhadap
bekteri Lactobacillus sp. menunjukkan kontrol negatif (K-), konsentrasi 10% berada
pada kolom yang sama atau t idak berbeda signifikan dengan nilai signifikansi 1,000
(p>5%). Pada konsentrasi 11%, 12% dan 13% berada pada kolom yang berbeda, hal
ini menandakan bahwa bahwa serial konsentrasi 11%, 12% dan 13% memiliki daya
hambat yang berbeda signifikan sedangkan konsentrasi 14%, 15%, dan 16% berada
pada kolom yang sama, hal ini menandakan bahwa bahwa serial konsentrasi 14%,
15% dan 16% memiliki daya hambat yang t idak berbeda signifikan dengan nilai
signifikansi sebesar 0,050. Pada serial konsent rasi 16% dan 17% juga berada pada
kolom yang sama, hal ini menandakan bahwa bahwa serial konsent rasi 16% dan 17%
memiliki daya hambat yang t idak berbeda signifikan dengan nilai signifikansi sebesar
0,089. Pada serial konsentrasi 18%, dan 19% juga berada pada kolom yang sama, hal
ini menandakan bahwa bahwa serial konsentrasi 18% dan 19% memiliki daya hambat
yang t idak berbeda signifikan dengan nilai signifikansi 0,249. Sedangkan kontrol
posit if (K+) berbeda signifikan terhadap semua konsentrasi. | en_US |