Gambaran Cakupan Imunisasi dan Kualitas Penyimpanan Serta Distribusi Vaksin DPT-HB-HIB di Kabupaten Jember Tahun 2021
Abstract
Pemberian Imunisasi adalah upaya kesehatan masyarakat yang dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak di Indonesia untuk mencegah dan mengurangi kejadian kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD31). Pneumonia merupakan salah satu dari PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi) yang masih menjadi penyebab utama kematian pada kelompok anak usia 29 hari – 11 bulan yaitu sebesar 14,5% di Indonesia pada tahun 2020 bersama dengan diare sebesar 9,8%. Penyakit pneumonia pada balita dapat dicegah dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan pemberian vaksin atau imunisasi, yaitu melalui pemberian vaksin (pertusis, campak, Hib, PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine), dan rotavirus).
Status imunisasi DPT-HB-Hib mempengaruhi status pneumonia pada balita. Balita yang tidak mendapatkan imunisasi DPT-HB-Hib mempunyai risiko menderita pneumonia sebesar 3,946 kali lebih besar. Cakupan imunisasi yang tinggi menandakan banyaknya jumlah balita yang telah mendapatkan imunisasi lebih besar daripada balita yang belum mendapatkan imunisasi. Akan tetapi, tingginya cakupan imunisasi tidak menjamin dapat menimbulkan kekebalan optimal terhadap penyakit-penyakit yang dituju. Salah satu penyebab kegagalan imunisasi selain fakor bayi adalah faktor vaksin, yaitu meliputi: vaksin yang digunakan sudah melebihi masa kadaluarsa atau vaksin yang digunakan telah rusak akibat terpapar suhu terlalu panas/dingin sehingga zat aktif vaksin pecah.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menggambarkan cakupan imunisasi serta kualitas penyimpanan dan distribusi vaksin DPT-HB-Hib di Kabupaten Jember tahun 2021 dengan melihat tren kejadian penyakit pneumonia pada balita di tingkat puskesmas. Penelitian ini dilaksanakan pada Gudang Farmasi Kabupaten
Jember untuk penyimpanan dan distribusi vaksin DPT-HB-Hib di tingkat kabupaten serta dilakukan pada 10 puskesmas sebagai hasil sampling dan dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling untuk penyimpanan dan distribusi di tingkat puskesmas.
Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa kasus pneumonia pada balita pada tahun 2021 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya diakibatkan oleh adanya pandemi covid-19 yang melanda dunia. Begitu juga dengan cakupan imunisasi DPT-HB-Hib dosis 3 yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya akibat terjadinya pandemi covid-19. Cakupan imunisasi DPT-HB-Hib dosis 3 pada 10 puskesmas responden penelitian masih dibawah target nasional yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI sebesar 95%. Kualitas penyimpanan vaksin DPT-HB-Hib pada 3 puskesmas (30%) masih tergolong rendah, sedangkan 5 diantaranya (50%) tergolong sedang, dan 2 sisanya (20%) tergolong tinggi. Sedangkan kualitas distribusi vaksin DPT-HB-Hib pada 8 puskesmas (80%) masih tergolong sedang, sisanya yaitu 2 puskesmas (20%) masuk kedalam kategori tinggi.
Dinas Kesehatan dan UPT Puskesmas di Kabupaten Jember diharapkan dapat menggunakan logistic cold chain dengan maksimal, tidak menyimpan alat serta mengajukan pengadaan jika ditemukan alat yang rusak atau kurang di lapangan. Selain itu, UPT Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan tatalaksana standar pneumonia pada balita agar penemuan kasus dapat mencapai target nasional yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk kemudian dapat dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]