Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan (Studi Kasus: Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember)
Abstract
Jalan Ahmad Yani merupakan bagian dari jalan nasional dengan panjang
4,1 KM yang terletak di Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember menghubungkan
antara Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi. Pada ruas Jalan Ahmad
Yani terdapat segmen yang merupakan lokasi rawan kecelakaan yaitu pada STA
9+900-STA 10+900 dikarenakan jumlah kejadian kecelakaan di Ruas Jalan Ahmad
Yani berdasarkan data Unit Satuan Lalu Lintas Polres Jember selama empat tahun
terakhir yaitu tahun 2017 terdapat 12 kejadian, tahun 2018 terdapat 10 kejadian,
tahun 2019 terdapat 12 kejadian dan tahun 2020 terdapat 13 kejadian.
Pada penelitian ini penggunaan data meliputi data primer dan data sekunder.
Data primer yang digunakan yaitu berupa kondisi geometrik eksisting jalan dan
kondisi eksisting pada harmonisasi pelengkap jalan yang didapatkan melalui survey
inventarisasi dan pengukuran secara langsung di lapangan. Sedangkan, data
sekunder yang digunakan yaitu berupa data jumlah kecelakaan pada ruas Jalan
Ahmad Yani selama empat tahun terakhir (2017-2020).
Pengolahan data primer dilakukan dengan menggunakan bantuan software
AUTOCAD yang selanjutnya dilakukan penggambaran mengenai kondisi
geometrik eksisting jalan dan pada kondisi eksisting harmonisasi pelengkap jalan
sesuai dengan hasil survey yang didapatkan. Sedangkan pengolahan data sekunder
dilakukan pengolahan menggunakan Microsoft excel untuk mengelompokkan
kejadian kecelakaan sesuai titik lokasi kejadian dan membagi jalan menjadi lima
segmen yaitu segman KM 6+900-7+900, KM 7+900-8+900, KM 8+900-9+900,
KM 9+900-10+900 dan KM 10+900-11+000. Selanjutnya, dapat dilakukan
perhitungan nilai (AEK) Angka Ekivalen Kecelakaan, (UCL) Upper Control Limit,dan (BKA) Batas Kontrol Atas untuk mengetahui lokasi rawan kecelakaan dari lima
segmen tersebut.
Berdasarkan hasil perhitungan pada penelitian ini diketahui lokasi rawan
kecelakaan terdapat pada segmen ke-empat yaitu 9+900-10+900 dengan nilai AEK
84 lebih besar dari nilai UCL 42,087 dan BKA 50,233 Setelah mengetahui lokasi
rawan kecelakaan selanjutnya dapat dilakukan inspeksi keselamatan jalan dengan
melakukan peninjauan pada kondisi eksisting geometrik jalan dan kondisi
harmonisasi pelengkap jalan pada lokasi rawan kecelakaan.
Tahap terakhir setelah dilakukan inspeksi keselamatan jalan pada lokasi
rawan kecelakaan segmen 9+900-10+900 diberikan beberapa usulan penanganan
diantaranya dapat dilakukannya monitoring yang terjadwal pada kondisi geometrik
perkerasan jalan, melakukan pendataan kekurangan perlengkapan rambu lalu lintas
dan merealisasikan sanksi tegas pada pelaku yang melanggar peraturan lalu lintas.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4061]