Prevalensi dan Risk Assessment Hipertensi Pada Petani di Wilayah Kerja Puskesmas
Abstract
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa hipertensi mengalami
peningkatan menjadi 34,1% dari 25,8% pada tahun 2013. Dari jumlah tersebut angka kejadian hipertensi
pada masyarakat perdesaan, hampir sama dengan di perkotaan. Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan
bahwa 25,0 persen prevalensi hipertensi terjadi pada kelompok petani/nelayan. Risiko hipertensi pada
petani terjadi akibat kontak dengan benda atau bahan yang mempunyai dampak pada tekanan darah
yaitu bahan kimia di dalam pestisida. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi risiko dan prevalensi
hipertensi pada petani di wilayah Puskesmas Kunir, Kab. Lumajang. Partisipan adalah masyarakat yang
bekerja sebagai petani dan berumur di atas 18 tahun dengan pengambilan sampel melalui accidental
sampling. Pengumpulan data faktor risiko dilakukan melalui wawancara, sedangkan prevalensi
hipertensi dilakukan melalui pemeriksaan tekanan darah. Hasil penelitian terhadap 35 partisipan
menunjukkan 10 partisipan termasuk dalam kategori hipertensi, 10 orang pra hipertensi, dan 15 orang
mempunyai tekanan darah normal. Dari 25 orang yang masih memiliki tekanan darah normal dan pre
hipertensi tersebut, didapatkan 7 orang memiliki risiko rendah, 13 orang risiko sedang, dan 5 orang
berisiko tinggi untuk menderita hipertensi di kemudian hari. Kesimpulan penelitian ini adalah
prevalensi hipertensi pada petani sebesar 28,6%, dan 52% memiliki risiko sedang mengalami hipertensi.
Saran penelitian, diperlukan pengendalian risiko hipertensi dari pelayanan kesehatan terkait, serta
diperlukan penelitian lebih lanjut dengan menambah jumlah partisipan, mengulang pengukuran tekanan
darah 1 minggu setelah pengukuran awal, dan memperbaiki kekurangan penelitian ini.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7369]