Show simple item record

dc.contributor.authorNININ HANDAYANI
dc.date.accessioned2013-12-20T01:58:38Z
dc.date.available2013-12-20T01:58:38Z
dc.date.issued2013-12-20
dc.identifier.nimNIM090210204218
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/10898
dc.description.abstractDalam proses pembelajaran harus terjalin komunikasi yang baik antara guru dan siswa. Penggunaan model pembelajaran yang sama secara terus menerus dapat menimbulkan kejenuhan dalam diri siswa. Hal ini menyebabkan siswa malas, bosan dan kurang tertarik untuk mengikuti pelajaran IPS dan berdampak pada hasil belajar yang rendah. Untuk menarik minat siswa, maka guru harus menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pokok bahasan yang diajarkan. Bedasarkan data hasil belajar siswa dan wawancara awal dengan guru kelas IV SDN Sumbersalak 05, diperoleh keterangan bahwa tingkat pemahaman siswa terhadap pelajaran IPS masih kurang. Hal ini terbukti dari hasil ulangan 20 siswa terdapat 14 Siswa atau 70% mendapat nilai di bawah kriteria ketuntasan yang ditetapkan di SDN Sumbersalak 05, yaitu 65. Aktivitas siswa sebelum penelitian belum berhasil baik. Dalam proses belajar mengajar siswa hanya kurang terlibat secara keseluruhan. Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Pengambilan data dilaksanakan di SDN Sumbersalak 05 kelas IV yang terdiri dari 20 siswa, 10 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak 2 siklus. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Pengambilan data dilakukan mulai tanggal 20 Juli 2011 sampai 25 Juli 2011. Data yang dikumpulkan berupa aktivitas siswa, aktivitas guru, dan hasil nilai harian siswa. Penerapan model Quantum Teaching dimulai dari tahap guru mengajar, siswa belajar berkelompok, melakukan diskusi, melakukan presentasi dan guru memberikan penghargaan. Pada tahap mengajar, guru menjelaskan tentang materi pahlawan nasional dengan jelas. Awalnya guru mengalami kesulitan dalam menerapkan model pembelajaran namun dipertemuan selanjutnya guru sudah bisa kesulitan yang dihadapi. Hasil observasi aktivitas guru dalam menjelaskan materi memperoleh persentase 100%. Pada tahap belajar kelompok, siswa mengerjakan LKS dengan berdiskusi. Siswa dapat melakukan diskusi dengan baik dengan bimbingan guru. Siswa menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran ketika mengetahui guru akan memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi atau mendapat nilai yang baik. Setelah pelaksanaan tindakan rata-rata aktivitas belajar di setiap siklus meningkat, pada siklus I rata-rata aktivitas siswa sebesar 70,83% menjadi 80% pada siklus II. Hasil belajar siswa juga meningkat dari 70,25% pada siklus I menjadi 85% pada sikus II, maka ketuntasan hasil belajar siswa adalah 77,63%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan penerapan model pembelajaran Quantum Teaching aktivitas belajar siswa meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 9,2% dan hasil belajar juga meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 14,5%. Saran yang perlu dipertimbangkan baik bagi guru maupun peneliti lain yaitu, berdasarkan penelitian penerapan model Quantum Teaching dapat dijadikan salah satu alternatif dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090210204218;
dc.subjectQuantum Teachingen_US
dc.titlePENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKAT KAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA POKOK BAHASAN MENELADANI PATRIOTISME PAHLAWAN PADA SISWA KELAS IV SUMBERSALAK 05 LEDOKOMBO KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record