Hubungan Nilai D-Dimer dengan Outcome Pasien Terkonfirmasi COVID-19 di RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik
Abstract
Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) merupakan penyakit infeksi
saluran pernapasan yang disebabkan oleh infeksi virus SARS-CoV-2. Kasus
COVID-19 pertama di Indonesia tercatat pada tanggal 2 maret 2020 dan saat ini
kasus COVID-19 sudah bertambah pesat. Pada tanggal 21 oktober 2021, kasus
konfirmasi COVID-19 di Indonesia mencapai 4.24 juta kasus. Selain kasus
konfirmasi yang tinggi, kasus kematian akibat COVID-19 juga memiliki angka
yang tinggi, yaitu ditemukan 143.000 kasus kematian pada tanggal 21 oktober
2021. Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki kasus COVID-19
tinggi, dan Gresik merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang memiliki
angka konfirmasi dan kematian yang tinggi. Case Fatality Rate kasus COVID-19 di
Kabupaten Gresik mencapai 5.4%.
Kematian pada pasien COVID-19 dipicu oleh beberapa faktor yang
meliputi usia, jenis kelamin, dan kondisi komorbid. Salah satu komplikasi yang
ditemukan pada pasien COVID-19 dan dapat meningkatkan risiko kematian adalah
hiperkoagulasi. Hiperkoagulasi pada pasien COVID-19 terjadi karena proses
kompleks yang menyebabkan munculnya jejas pada sel endotel pembuluh darah.
Jejas pada sel endotel pembuluh darah nantinya akan memediasi timbulnya
mikrotrombus dan makrotrombus yang dapat meningkatkan risiko kematian. Salah
satu pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui terjadinya hiperkoagulasi
adalah D-dimer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan atara
nilai D-dimer dengan outcome pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Ibnu Sina
Kabupaten Gresik. Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi
fasilitas Kesehatan terkait untuk meningkatkan strategi penanganan pasien COVID19 terutama yang memiliki nilai D-dimer tinggi dan untuk masyarakat harapannya
supaya hasil dari penelitian ini dapat memperluas wawasan ilmu pengetahuan.
Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan studi
cross-sectional menggunakan data sekunder. Data sekunder yang digunakan pada
penelitian ini berupa rekam medis pasien terkonfirmasi COVID-19 yang melakukan
perawatan di RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik dan melakukan pemeriksaan Ddimer. Populasi yang didapatkan adalah sebesar 891 orang dan sampel yang
digunakan pada penelitian ini sebesar 243 sampel. Analisis data menggunakan uji
statistik Spearman dan untuk mengetahui nilai cut-off D-dimer yang berpengaruh
terhadap outcome pasien COVID-19 menggunakan fitur ROC pada SPSS.
Analisis data hubungan nilai D-dimer dengan mortalitas pasien COVID19 menggunakan uji Spearman didapatkan P=0.000 (P<0.05) sehingga disimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara nilai D-dimer
dengan outcome pasien COVID-19. Pada hasil pemeriksaan nilai cut-off oleh ROC
didapatkan nilai cut-off adalah ³ 1.91 µg/L dengan nilai sensitivitas 84.3% dan
spesifisitas 74.6% sedangkan nilai AUC (Area Under the Curve) didapatkan 84.3%.
Pada hasil cut-off yang sudah ditemukan, disimpulkan bahwa pasien yang memiliki
nilai D-dimer ³ 1.91 µg/L memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami kematian
dibandingkan pasien yang memiliki nilai D-dimer < 1.91 µg/L.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]