Pengembangan Media Berbantuan GeoGebra pada Sistem Pertidaksamaan Linear-Kuadrat dalam Meningkatkan Literasi Matematika Siswa

Abstract

Literasi matematika diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk merumuskan, menggunakan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks permasalahan untuk memprediksi atau mendeskripsikan suatu fenomena. Literasi matematika berperan penting untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan suatu konsep matematis secara efektif. Oleh karena itu, kemampuan literasi matematika sangta diperlukan untuk meningkatkan kepekaan siswa terhadap konsep yang relevan dengan masalah yang dihadapinya. Namun, penilaian kemampuan literasi internasional yang dilakukan oleh OECD dalam program PISA (Programme for International Student Assessment) menunjukkan bahwa kemampuan literasi matematika siswa di Indonesia berada pada tingkat yang rendah. Rendahnya kemampuan ini antara lain dipengaruhi oleh sulitnya siswa dalam memahami materi karena penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu media yang dapat memfasilitasi kebutuhan belajar siswa. Pertidaksamaan linear-kuadrat merupakan salah satu materi yang membutuhkan media dalam penyampaiannya. Hal ini karena materi tersebut banyak disajikan dalam bentuk pemodelan matematika dan daerah himpunan selesaian yang membutuhkan visualisasi grafik untuk mendapatkan solusi yang tepat. GeoGebra merupakan salah satu aplikasi media pembelajaran gratis yang dapat menjawab permasalahan tersebut. Aplikasi ini menyediakan sarana untuk memvisualisasikan atau mendemonstrasikan konsep matematika yang abstrak seperti aljabar dan geometri. Selain itu, pengguna dapat merancang GeoGebra ke dalam bentuk applet dan mendesainnya sesuai kebutuhan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan berdasarkan model Thiagarajan (4-D). Model 4-D berfungsi untuk mengembangkan suatu produk berupa media pembelajaran dengan melakukan uji kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan pada produk tersebut. Model 4-D terdiri atas empat tahap, yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA 2 di SMAN Arjasa Jember. Uji kevalidan media dilakukan oleh tiga orang validator dengan mengisi lembar angket validasi dan memberikan penilaian pada setiap indikator yang diamati. Uji kepraktisan dilakukan dengan memberikan angket respon yang berisi kesan siswa setelah menggunakan media pembelajaran. Uji keefektifan dilakukan dengan melakukan tes berupa pretest dan posttest untuk menghitung peningkatan hasil nilai yang diperoleh sebelum dan setelah menggunakan media. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa media pembelajaran telah memenuhi kriteria valid dengan tingkat kevalidan sangat tinggi, memenuhi kriteria praktis dengan tingkat kepraktisan baik, dan kriteria efektif dengan tingkat sedang. Media yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa dua media yang terpisah, yaitu media pertidaksamaan linear dan media persamaan kuadrat. Bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian serupa disarankan agar dapat mengembangkan media persamaan kuadrat ke dalam versi pertidaksamaan. Selain itu, peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan uji coba pada skala yang lebih besar untuk mengetahui tingkat kepraktisan dan keefektifan media lebih mendalam.