dc.description.abstract | Ada dua jenis rokok yang beredar di masyarakat dibedakan dari cara
pembuatannya. Pertama, rokok yang diproses dengan cara tradisional. Dan kedua,
rokok yang diproses dengan menggunakan mesin-mesin otomatis berkecepatan
tinggi. Rokok yang diproses dengan cara tradisional disebut dengan rokok jenis SKT
(sigaret kretek tangan). Sedangkan rokok yang diproses dengan menggunakan mesinmesin
otomatis ada dua macam yaitu rokok jenis SKM (sigaret kretek mesin) dan
SPM (sigaret putih mesin). Rokok jenis SKT adalah rokok yang dihasilkan dengan
menggunakan alat giling dari kayu. Sedangkan Rokok jenis SKM dan SPM
mempunyai perbedaan yang terletak pada penggunaan cengkeh dalam campurannya.
Dimana rokok jenis SKM menggunakan cengkeh, sedangkan rokok jenis SPM tidak
menggunakan cengkeh dalam campurannya.
Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana
pelaksanaan pengendalian proses produksi dalam rangka menjaga kualitas produk
pada perusahaan rokok Gagak Hitam Kecamatan Maesan Bondowoso. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data diperoleh dengan
teknik pengumpulan data primer yaitu melalui observasi dan wawancara, dan teknik
pengumpulan data sekunder yaitu melalui literatur-literatur/ jurnal-jurnal dan studi
dokumentasi. Data selanjutnya di analisis dengan menggunakan analisis domain dan
taksonomi. Metode penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan metode
bola salju atau snowball. Informan yang peneliti pilih dalam penelitian ini sebagai
informan kunci adalah Bapak Samsuri selaku manajer produksi, Bapak Murakieb
selaku wakil manajer produksi, dan Bapak Guntoro selaku staf ahli produksi.
Hasil dari penelitian ini adalah perusahaan rokok Gagak Hitam dalam
melaksanakan pengendalian dalam proses produksi rokok menggunakan dua cara
yaitu pengendalian proses produksi secara administratif dan pengendalian proses
produksi secara operatif. Pengendalian secara administratif dilakukan sebagai tugas
administrasi perusahaan dengan melakukan pengendalian dokumen-dokumen
perusahaan. Sedangkan pengendalian secara operatif yaitu pengendalian dilakukan
dengan cara mengontrol setiap proses produksi rokok mulai dari input sampai output.
Pengendalian dilakukan mulai dari tahap input yaitu bahan baku, tenaga kerja,
teknologi, biaya, jam kerja serta waktu. Pengendalian pada tahap transformasi
meliputi tahap penjemuran, perajangan, pencampuran, pengovenan, fermentasi serta
pelintingan. Pengendalian tahap output-nya meliputi tahap sortasi, pengemasan dan
pengiriman ke gudang stok rokok. Hal ini dilakukan tujuannya agar hasil rokok yang
diproduksi memiliki standar kualitas yang baik sesuai dengan tujuan perusahaan dan
keinginan konsumen.
Pelaksanaan pengendalian dalam proses produksi rokok yang dilakukan oleh
perusahaan rokok Gagak Hitam tidak berjalan cukup baik, hal ini dikarenakan
banyaknya penyimpangan yang terjadi, dari target rencana produksi sejumlah
18.000.000 batang, hanya terealisasi rata-rata 15.000.000 batang, jadi sekitar rata-rata
perbulan 4.000 batang mengalami kerusakan yang disebabkan karena terjadinya
penyimpangan selama proses produksi berlangsung. Penyimpangan terjadi karena
tenaga kerja kurang teliti dalam mengerjakan proses produksi pada tahapan-tahapan
proses produksinya, maka dari itu dibutuhkan pengendalian untuk menghasilkan
rokok kretek tangan yang berkualitas serta sesuai standar yang baik sesuai dengan
tujuan perusahaan. | en_US |