Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Geometri Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Jember Berdasarkan Teori APOS Ditinjau dari Gaya Kognitif Field Dependent dan Field Independent
Abstract
Berdasarkan pengalaman mengajar peneliti menemukan bahwa sebagian dari
siswa masih mengalami kesulitan dalam hal memahami konsep serta
pengalikasiannya dalam soal sehingga siswa hanya dapat mengerjakan
permasalahan yang sama dengan contoh yang diberikan. Bahkan dalam soal yang
berkaitan dengan pemecahan masalah, kebanyakan siswa masih terlihat
kebingungan bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan dan cara
penyelesaiannya. Melalui aplikasi PAMER UN diperoleh dari data Litbang
Kemendikbud yang memperlihatkan bahwa data siswa di SMP Negeri 1 Jember
pada materi geometri dan pengukuran serta pada indikator menafsirkan luas
gabungan bangun datar masih tergolong rendah. Untuk untuk mengetahui sejauh
mana siswa dapat memecahkan pemasalahan menggunakan konsep matematika
dengan runtut dan rinci yaitu dengan menggunakan teori APOS.
Teori APOS dapat digunakan sebagai suatu alat analisis untuk
mendeskripsikan bagaimana pengetahuan geometri terbentuk dalam diri seseorang
dan dapat digunakan untuk melihat apakah suatu pemahaman siswa terhadap
konsep matematika telah sampai pada tahap tertentu atau belum. Dalam
memecahkan suatu permasalahan geometri setiap siswa memiliki cara penyelesaian
yang berbeda-beda. Hal ini karena setiap individu memiliki karakteristik yang tidak
dimiliki oleh individu lain atau biasa disebut gaya kognitif. Berdasarkan perbedaan
psikologis siswa dalam menghadapi situasi lingkungannya, gaya kognitif
dibedakan atas gaya kognitif Field Dependent (FD) dan gaya kognitif Field
Independent (FI).Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk
mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah geometri siswa materi luas
gabungan bangun datar berdasarkan teori APOS ditinjau dari gaya kognitif field
dependent dan field independent. Pengambilan data penelitian dilakukan pada
tanggal 24 dan 25 Februari 2022 pada kelas IXD SMP Negeri 1 Jember. Instrumen
yang digunakan pada penelitian ini adalah tes GEFT, soal pemecahan masalah
geometri, dan pedoman wawancara yang telah diuji kevalidannya. Metode
pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode tes dan
wawancara. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas IX D SMP Negeri 1
Jember dengan jumlah 4 siswa yang terdiri dari 2 siswa memiliki gaya kognitif field
dependent (FD) dan 2 siswa memiliki gaya kognitif field independent (FI).
Pengambilan data dibagi menjadi 2 kali pertemuan, yaitu dilakukan tes GEFT dan
kemampuan pemecahan masalah kemudian dilakukan wawancara.
Berdasarkan analisis tes pemecahan masalah dan wawancara yang telah
dilakukan, maka dapat diketahui bahwa siswa dengan gaya kognitif field dependent
dalam memecahkan masalah geometri cenderung terikat atau terpaku dengan
langkah-langkah yang tersusun secara lengkap dan rinci serta mampu melalui tahap
aksi dan skema, namun masih terdapat kesalahan-kesalahan yang dilakukan pada
tahap proses karena tidak mampu memodelkan permasalahan dalam bentuk model
matematika dengan benar, serta tahap objek siswa tidak mampu menyelesaikan
permasalahan dengan langkah-langkah dan solusi yang benar. Siswa dengan gaya
kognitif field independent dalam memecahkan masalah geometri cenderung bebas
atau tidak terpaku dengan langkah-langkah yang tersusun secara lengkap dan rinci,
dan memiliki sifat analitis, sehingga sanggup memilah informasi-informasi penting
yang terdapat pada soal, serta mampu melalui seluruh tahapan pada teori APOS,
yang meliputi tahap aksi, proses, objek, dan skema dengan baik dan benar.