Efek Gum Mimba (Azadirachta indica) terhadap Kadar Malondialdehid Hati Tikus Wistar yang Diinduksi Diazinon
View/ Open
Date
2022-05-24Author
ANJUNGSARI W.S, Wynne Bellynda Putidya
Metadata
Show full item recordAbstract
Pestisida digunakan oleh petani untuk membunuh hama. Meskipun tidak
ada indikasi adanya hama, pestisida masih sering digunakan. Penggunaaan pestisida
tersebut dinamakan dengan cover blanket system. Efek negatif pestisida banyak
dirasakan didalam negeri dan luar negeri. Dampak negatif penggunaan pestisida
banyak dirasakan negara penghasilan rendah sampai menengah seperti Latin
Amerika, Afrika, dan Asia. Diazinon masih digunakan di Indonesia. Pestisida
golongan organofosfat seperti diazinon dapat menyebabkan pengambatan hidroksil
karboksil. Penggunaan diazinon dapat menyebabkan khususnya enzim
asetilkolinesterase sehingga terjadi penumpukan asetilkolin di sinaps. Asetilkolin
yang menumpuk menyebabkan ketidakseimbangan ion dalam sel yang memicu
Reactive Oxygen System (ROS). Ketika kadar oksidan melebihi ketersediaan
antioksidan, kondisi tersebut akan memicu terjadinya stress oksidatif. Antioksidan
dapat bersumber dari dalam tubuh dan luar tubuh.
Tanaman mimba menghasilkan Gum mimba yang memiliki warna cerah
dan kuning, serta rasanya tidak pahit. Gum mimba mengandung polisakarida
dengan gugus OH yang bebas sehingga bisa mendonasikan proton saat terionisasi.
Gum mimba memiliki potensi antioksidan yang dibuktikan dengan uji DPPH.
Pemeriksaan oksidan dapat dilakukan dengan uji MDA. Penelitian ini
menggunakan tikus wistar sebagai hewan coba karena gen, sel, jaringan, atau organ
tikus, khususnya organ hati. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efek
Gum mimba (Azadirachta indica) dalam mencegah peningkatan kadar MDA hati
tikus wistar yang diinduksi diazinon.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Peneliti menggunakan
30 ekor tikus wistar yang dibagi menjadi enam kelompok yang terdiri dari
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok perlakuan diberikan dosis
bertingkat larutan gum mimba dengan metode drinking water. Kelompok perlakuan
terdiri dari P1(3,75 gr/kgBb/hari),), P2 (7,5gr/kgBB/hari), P3 (15gr/kgBb/hari), dan
P4 (30gr/kgBb/hari). Kelompok kontrol terdiri dari K- yang hanya diberikan corn
oil dan K2 diinduksi diazinon dengan dosis 40 mg/kgBB/hari. Induksi diazinon
dalam penelitian ini dilakukan bersamaan dengan pemberian gum mimba.
Hasil dari penelitian ini diolah menggunakan program statistik. Data kadar
MDA hati (satuan nmol/ml) tiap kelompok yaitu, K+ (2,18 ± 0,34), K-(4,47 ± 2,18), P1 (1,05± 0,55), P2 (2,23±2,04), P3 (3,04 ± 1,66) dan P4 (1,85 ± 1,27). Berdasarkan
hasil uji normalitas dan uji homogenitas didapatkan hasil P>0,05, sehingga dapat
dilakukan uji parametrik One Way Anova dengan minimal dua kelompok. Analisis
One Way Anova menyatakan bahwa terdapat perbedaan setidaknya antar 2
kelompok (p<0,05), sehingga dapat dilanjutkan dengan uji multi komparasi LSD.
Hasil uji LSD menunjukan bahwa K(+) hanya berbeda signifikan dengan K-.
Sedangkan kelompok K(-) menunjukan hasil yang signifikan dengan kelompok kontrol negatif K+, P1, P2 dan P4. Gum mimba (Azadirachta indica) terbukti mampu mencegah peningkatan kadar MDA hati tikus wistar yang diinduksi diazinon pada dosis 3,75 gr/kgBB/hari, 7,5 gr/kgBB/hari dan 30 gr/kgBB/hari. Dosis paling efektif adalah 3,75 gr/kgBB/hari.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]