dc.contributor.author | LUKMANA, Savira | |
dc.date.accessioned | 2022-08-04T01:53:52Z | |
dc.date.available | 2022-08-04T01:53:52Z | |
dc.date.issued | 2022-05-23 | |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108670 | |
dc.description | Finalisasi unggah file repositori tanggal 4 Agustus 2022_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Female Genital Mutilation/Cutting (FGM/C) yang didefinisikan sebagai praktik berbahaya telah menjadi suatu budaya turun temurun di Senegal. Pemerintah Senegal mendefiniskan tradisi ini sebagai suatu tindakan atau praktik yang merusak fungsi organ intim perempuan, baik sebagian maupunkeseluruhan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Senegal termasuk meratifikasi perjanjian internasional dan memidanakan pelaku, namun regulasi yang diterapkan masih belum efektif. Bahkan masyarakat yang masih mempraktekkan tradisi FGM/C harus ke negara tetangga dapat melakukan praktiknya tanpa dikenai sanksi. Dalam rangka mecapai tujuan SDGs 5.3. UNICEF turut berkontribusi dalam menanagani kasus FGM/C yang masih dilakukan pada anak perempuan di Senegal. Skripsi ini akan mengulas tentang proses penanganan yang dilakukan oleh UNICEF terhadap kasus FGM/C pada anak perempuan di Senegal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data menggunakan studi literature dengan hasil berupa data sekunder. Sumber data dari studi literature diperoleh melalui informasi dokumentasi maupu audiovisual dalam penelitian kualitatif. Berdasarkan sumber data, peneliti kemudian menelusuri semua data, menafsirkannya, dan mengaturnya ke dalam kategori atau tema kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan, UNICEF menangani kasus FGM/C pada anak perempuan Senegal dengan bersinergi bersama beberapa aktor melalui Collaborative Governance. Aktor kolaborasi UNICEF ini terdiri atas pemerintah Senegal, Tostan, UNFPA, Sister Fa, dan masyarakat sipil dan dilakukan secara berkelanjutan. Proses penanganan yang dilakukan oleh UNICEF ini dimulai dengan awareness raising bersama NGO Tostan melalui Community Empowerement Program sejak 1998 yang dalam perjalananya mendapat dukungan individu dikenal dengan Sister Fa melalui musik dan pendidikan nonformal; bersama pemerintah Senegal dan NGO menyusun national action plan guna mengagendakan strategi penanganan secara holistik; serta joint program UNFPA-UNICEF yang dilakukan dalam dua tahap untuk mengakselerasi penanganan yang dilakukan oleh pemerintah. Di samping itu pendekatan organized diffusion yang dipraktekkan oleh masyarakat sipil dan penyebaran informasi yang didukung oleh media massa menjadi dampak dari keberhasilan elemen lintas fungsi. | en_US |
dc.description.sponsorship | Dra. Sri Yuniati., M.Si
Suyani Indriastuti., S.Sos., M.Si., Ph.D | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik | en_US |
dc.subject | UNICEF | en_US |
dc.subject | FGM/C | en_US |
dc.subject | SENEGAL | en_US |
dc.subject | FEMINISME LIBERAL | en_US |
dc.title | Proses Penanganan Female Genital Mutilation/ Cutting (FGM/C) pada Anak Perempuan di Senegal oleh UNICEF | en_US |
dc.type | Other | en_US |