Profil Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau dari Self Concept
Abstract
Aini dkk (2020) mengatakan bahwa kemampuan komunikasi matematis tulis merupakan kemampuan untuk mendeskripsikan pemikiran atau pemahaman yang didapat siswa dari bahasa matematika. Pengetahuan tentang profil kemampuan ini sangat diperlukan sebagai langkah awal yang bisa dilakukan untuk menumbuh kembangkan kemampuan ini, sehingga dapat digunakan sebagai sebuah pedoman untuk mengupayakan pembelajaran yang tepat (Asmana dan Rohim, 2019). Penelitian ini merujuk pada indikator kemampuan komunikasi matematis yang digunakan oleh Hikmawati, dkk. (2019), indikator tersebut berdasarkan pada indikator yang diutarakan oleh kementerian Pendidikan Ontario. Selain itu, indikator pada penelitian ini memodifikasi indikator yang digunakan oleh Pambudi dkk. (2021) yang merujuk pada indikator NCTM.
Beberapa komponen kemampuan komunikasi matematis yang digunakan dalam penelitian ini adalah written text (1), drawing (2), dan mathematical ekspression (3). Ketiga komponen tersebut dipecah menjadi 5 indikator yaitu menuliskan informasi yang ada pada soal dengan cara menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan oleh soal (1a); memahami ide, situasi, dan relasi matematika dengan cara menuliskan strategi dan langkah penyelesaian soal secara runtut dan sistematis (1b); menyajikan situasi, ide atau solusi dari soal matematika dalam bentuk gambar dengan tepat dan jelas (2a); menggunakan model dan simbol-simbol matematika dalam menuliskan penyelesaian soal (3a); dan menuliskan kesimpulan dari soal dengan tepat (3b).
Sari dan Pujiastuti (2020) menyatakan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa dipengaruhi oleh self concept. Maulani dkk. (2017) menyatakan bahwa self concept adalah cara seseorang menilai diri sendiri mulai dari pola berpikirnya, kemampuannya, kelemahannya, kelebihannya, serta keinginan apa yang ingin dicapainya di masa depan. Selain itu, penelitian ini mengambil pokok bahasan bangun ruang sisi datar karena dalam mayoritas proses penyelesaian soalnya dibutuhkan gambar yang mengilustrasikan keadaan yang digambarkan pada soal. Hal ini selaras dengan indikator kemampuan komunikasi matematis dari komponen drawing.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif digunakan karena dalam penelitian ini mendeskripsikan profil kemampuan komunikasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal bangun ruang sisi datar ditinjau dari self concept. Selain itu, data yang diperoleh bersifat non numerik. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII D di SMP Negeri 11 Jember. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini diantaranya peneliti, angket self concept dengan 40 pernyataan, tes kemampuan komunikasi matematis dengan 2 soal, dan pedoman wawancara untuk untuk mengkonfirmasi kebenaran pada tes tulis.
Angket self concept diberikan kepada semua siswa kelas VIII D. Pemberian angket ini memiliki tujuan untuk mengkategorikan siswa ke dalam self concept tinggi, sedang, dan rendah. Langkah selanjutnya diberikan soal tes untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa. Setelah itu dilakukan analisis pada hasil yang didapatkan yang bertujuan untuk melihat kemampuan komunikasi matematis siswa pada setiap kategori self concept. Tahap terakhir dilakukan wawancara pada masing-masing kategori self concept.
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa profil kemampuan komunikasi matematis tulis siswa dalam menyelesaikan soal bangun ruang sisi datar berbeda-beda pada setiap kategori self conceptnya. Profil kemampuan komunikasi matematis tulis siswa pada self concept rendah adalah siswa hanya mampu memenuhi 2 indikator yaitu 1a dan 3a. Profil kemampuan komunikasi matematis tulis siswa pada self concept sedang adalah siswa mampu memenuhi 2 indikator yaitu 3a dan 3b, untuk indikator 1b siswa pada kategori ini masih kurang memenuhi. Profil kemampuan komunikasi matematis tulis siswa pada self concept tinggi adalah sudah mampu memenuhi 4 indikator yaitu 1a, 2a, 3a, dan 3b. Sementara untuk indikator 1b siswa pada kategori ini masih kurang memenuhi.