Pembentukan Portofolio Optimal Reksa Dana Saham Blue Chip (LQ45) dengan Pendekatan Goal Programming Mutual Fund Optimal Portfolio Formulation of Blue Chip Stocks (LQ45) Using Goal Programming Approach
Abstract
Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat
pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko
atas investasi mereka. Di dalam reksa dana, dana nasabah dihimpun dan
diinvestasikan dalam beberapa jenis instrumen investasi. Manajer investasi
sebagai pengelola reksa dana akan membuat suatu portofolio investasi untuk
memaksimalkan pengembalian dengan tingkat risiko tertentu yang dapat diterima.
Portofolio yang dapat mencapai tujuan tersebut adalah portofolio yang efisien.
Para praktisi seringkali berbicara mengenai risiko dan tingkat pengembalian,
namun kegagalan untuk menyatakan kedua ukuran tersebut secara kuantitatif
menyebabkan tujuan pembentukan portofolio yang optimal menjadi sangat
subyektif dan tidak memberikan pandangan mendalam mengenai pengembalian
yang seharusnya diharapkan oleh investor.
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk menentukan setting prioritas pembentukan formulasi
penentuan portofolio investasi saham untuk menghasilkan return yang optimal
pada tingkat risiko yang minimal. Dalam tesis kali ini analisis goal programming
diaplikasikan dengan mempertimbangkan adanya perbedaan prioritas tujuantujuan
dalam pembentukan portofolio. Secara lebih spesifik, pada penelitian ini
dimaksudkan untuk menyusun portofolio investasi saham optimal dan membuat
simulasi dan pengujian terhadap berbagai setting prioritas untuk menghasilkan
portofolio investasi saham optimal.
Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian ini menggunakan metode
eksperimen. Metode eksperimen dilakukan dengan maksud untuk mencoba
menemukan portofolio optimal dari berbagai susunan prioritas portofolio
reksadana saham. Solusi optimal tersebut kemudian dianalisis kepekaannya
terhadap perubahan kondisi bursa. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 5 saham
terbaik saja yaitu TLKM, BBRI, BUMI, SMGR dan LSIP untuk dimasukkan
dalam kombinasi portofolio yang didasarkan atas dinamika yang terjadi di dalam
pasar saham.
Dari rumusan permasalahan, tujuan penelitian, dan hasil penelitian serta
pembahasan, maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: Pada pasar
bullish, saham SMGR dan BUMI ternyata merupakan saham potensial untuk
diinvestasi baik bagi investor risk averter maupun investor risk seeker. Pada pasar
bearish, saham BBRI, TLKM dan BUMI ternyata merupakan saham potensial
untuk diinvestasi baik bagi investor risk averter maupun investor risk seeker.
Hasil simulasi yang dilakukan dengan merubah berbagai setting prioritas tujuan
ternyata tidak memberikan hasil portofolio optimal yang berbeda signifikan
dengan portofolio optimal yang awal. Dengan demikian, perubahan prioritas
tujuan tidak efektif terhadap perubahan penyebaran investasi kepada masingmasing
saham
anggota
portofolio.
Collections
- MT-Management [538]