Show simple item record

dc.contributor.authorAMRI, Ulil
dc.date.accessioned2022-07-13T02:34:07Z
dc.date.available2022-07-13T02:34:07Z
dc.date.issued2022-02-22
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108372
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tanggal 13 Juli 2022en_US
dc.description.abstractSistem pengelolaan yang kurang tepat dapat menyebabkan menurunnya produktivitas lahan dan kualitas tanah. Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Banongan, Situbondo merupakan perkebunan yang dinaungi oleh kabupaten Situbondo yang memiliki luas wilayah sebesar 279,29 Ha. Menurut klasifikasi Schmidt Ferguson wilayah penelitian termasuk kedalam tipe iklim E berdasarkan data tahun 2008-2018. Tipe iklim E merupakan tipe iklim agak kering dengan nilai Q antara 100%-167%. Jenis tanah di Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Banongan, adalah Andic Oxyaquic Humudepts dan Fluvaquentic Endoaquepts. Lahan Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Banongan Situbondo terletak berdampingan dengan pantai yang berada di Situbondo. Lahan tersebut merupakan lahan marginal, yang mempunyai potensi rendah sampai dengan sangat rendah untuk menghasilkan tanaman pertanian. Lahan yang mempunyai kualitas rendah memiliki beberapa faktor pembatas sehingga diperlukan perbaikan kualitas lahan melalui pengelolaan tanah dengan pemberian pupuk. Di wilayah Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Banongan, Situbondo terdapat tiga penggunaan lahan, yaitu perkebunan dengan vegetasi tebu dan kelapa, penggunaan lahan tegalan dengan vegetasi melon, pepaya, jagung dan semangka, dan penggunaan lahan padang rumput dengan vegetasi rumput. Masing- masing penggunaan lahan mempunyai sistem pengolahan hara tanah yang berbeda sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pada penggunaan lahan perkebunan pupuk yang digunakan yaitu pupuk ZA dan pupuk Sipramin. Penggunaan lahan tegalan, pupuk yang digunakan yaitu pupuk Phonska, Mutiara, SP 36,dan Urea. Berdasarkan karakteristik lahan diatas perlu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui 1) status sifat kimia tanah, 2) indikator kualitas tanah, 3) nilai dan status kualitas tanah, 4) pengaruh jenis tanah dan penggunaan lahan terhadap indeks kualitas tanah, dan 5) sebaran indeks kualitas tanah. Penelitian ini diawali dengan pembuatan peta dengan menggabungkan peta jenis tanah, dan penggunaan lahan untuk menentukan titik sampel yang mewakili. Pengambilan sampel tanah menggunakan metode purposive sampling, teknik pengambilan ini di setiap titik sampel dapat mewakili wilayah penelitian secara keseluruhan. Sampel tanah yang diambil kemudian dianalisis sifat kimia tanah (pH tanah (H2O 1:2,5) dan (KCl 1:2,5) menggunakan pH meter, Kapasitas Tukar Kation menggunakan bahan pengekstrak NH4OAc pH 7, karbon organik menggunakan metode kurmis, Kalium tertukar menggunakan pengekstrak NH4OAc, Nitrogen total menggunakan metode Mikro Kjedhal, Fosfot tersedia menggunakan metode Olsen, Kalsium tertukar menggunakan bahan pengekstrak NH4OAc, Magnesium tertukar menggunakan bahan pengekstrak NH4OAc, Natrium tertukar menggunakan bahan pengekstrak NH4OAc, Kejenuhan Basa menggunakan bahan pengekstrak NH4OAc, Daya Hantar Listrik menggunakan alat Konduktometer. Indikator kualitas tanah ditetapkan berdasarkan minimum data set (MDS), yang ditentukan melalui Principal Components Analysis (PCA) dengan tahapan scoring, weighting dan indexing untuk mencari nilai indeks kualitas tanah. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara statistic menggunakan anova dan uji lanjut DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter yang menyusun nilai IKT (Indeks Kualitas Tanah) adalah KTK, Na pH H2O, DHL dan P. level dan nilai IKT (Indeks Kualitas Tanah) yang terdapat di Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Banongan, Situbondo yaitu Sedang pada penggunaan lahan tegalan (jagung) dengan jenis tanah Fluvaquentic Endoaquepts (SPL 4;0,61), penggunaan lahan perkebunan (tebu) dengan jenis tanah Andic Oxyaquic Humudepts (SPL 3;0,58), penggunaan lahan tegalan (melon) dengan jenis tanah Andic Oxyaquic Humudepts (SPL1;0,57). Level rendah yaitu penggunaan lahan perkebunan (tebu) dengan jenis tanah Fluvaquentic Endoaquepts (SPL8;0,55), penggunaan lahan tegal (semangka) dengan jenis tanah Fluvaquentic Endoaquepts (SPL7;0,54), penggunaan lahan tegal (pepaya) dengan jenis tanah Andic Oxyaquic Humudepts (SPL 2;0,48), penggunaan lahan perkebunan (kelapa) dengan jenis tanah Fluvaquentic Endoaquepts (SPL 5;0,48), penggunaan Padang Rumput dengan jenis tanah Fluvaquentic Endoaquepts (SPL 6;0,46). Penggunaan lahan berpengaruh terhadap nilai Indeks Kualitas Tanah (IKT) dan jenis tanah tidak berpengaruh terhadap nilai Indeks Kualitas Tanah (IKT).en_US
dc.description.sponsorshipPembimbing Utama : Dr. Ir. Bambang Hermiyantoen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectKualitas Tanahen_US
dc.subjectSifat Kimia Tanahen_US
dc.subjectPenggunaan Lahanen_US
dc.subjectPerkebunanen_US
dc.titlePenilaian Kualitas Tanah berdasarkan Sifat Kimianya pada Dua Jenis Tanah dan Beberapa Tipe Penggunaan Lahan di Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Banongan, Situbondoen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record