Show simple item record

dc.contributor.authorMAWARNI, Cindia
dc.date.accessioned2022-07-06T05:33:27Z
dc.date.available2022-07-06T05:33:27Z
dc.date.issued2021-08-02
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108180
dc.descriptionValidasi unggah file repositori_Fendi Finalisasi unggah file repositori tanggal 6 Juli 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractKarakterisasi longsor merupakan tindakan penting dalam mengetahui faktor yang menyebabkan longsor, tingkat kerawanan longsor dan interaksi antar variabel longsor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai masing-masing variabel, faktor utama pemicu yang menyebabkan longsor, tingkat kerawanan longsor dan interaksi antar variabel longsor dengan indeks kerawanan di lereng pegunungan Argopuro-Hyang. Metode yang digunakan untuk mengukur tingkat kerawanan longsor dengan identifikasi citra satelit google earth meliputi digitasi titik longsor dan pengukuran longsoran; pengolahan data spasial meliputi overlay dan processing DEM; groundcheck lapang meliputi pengambilan sampel dan gambar. Analisis tanah di Laboratorium meliputi pengukuran % C-Organik tanah metode kurmis, tekstur tanah metode pipet dan pH tanah metode pH meter. Pengolahan data dengan analisis statistic parametrik meliputi uji analisis varian (ANOVA) bertujuan untuk mengetahui tingkat berbedaan nilai variabel pemicu longsor; uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) untuk mengetahui nilai rata-rata tertinggi dari setiap variabel data; uji Principle Component Analysis(PCA) untuk mengetahui faktor utama yang memicu longsor terjadi; Uji Korelasi, dan Regresi untuk mengetahui besar pengaruh variabel utama terhadap indeks dan tingkat hubungannya. Hasil Uji ANOVA dan uji lanjut DMRT menujukan Variabel panjang, lebar, tinggi, fractal dimensi, periode memiliki nilai beda nyata tertinggi pada formulasi hasil longsoran dan variabel kemiringan lereng, arah lereng, letak landslide, jenis tanah, elevasi, jarak jalan, jatak sungai, serta penggunaan lahan memiliki nilai berbeda nyata tertinggi pada formulasi variabel pemicu longsor. Skoring dan pembobotan terhadap tujuh faktor utama pemicu longsor digunakan untuk menghitung indeks kerawanan longsor. Skoring dilakukan menggunakan rumus more is better dan less is better, sedangkan nilai bobot diperoleh melalui Minimum Data Set. Tujuh faktor yaitu luas, Landslide Plan Shape (LPS), jarak terhadap jalan, jenis tanah, kemiringan lereng, penggunaan lahan, dan arah lereng. Hasil penghitungan menunjukkan bahwa lereng gunung Argopuro-Hyang mempunyai empat kelas kerawanan, yaitu kerawanan sangat rendah (< 0.204) pada 3 Sub DAS, kerawanan rendah (0.204-0.257) pada 24 Sub DAS, kerawanan sedang (0.257-0.314) pada 10 Sub DAS, dan kerawanan tinggi (0.314-0.424) pada 2 Sub DAS. Fraktal dimensi atau bentuk longsor memiliki bentuk yang semakin pipih memanjang sepajang lereng pada tingkat kerawanan yang semakin tinggi. Usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi potensi longsor dengan pengelolaan lereng secara mekanis menggunakan teras dan kontur, serta secara vegetatif dengan pola viii tanam agroforestry 50 % tanaman keras dan 50 % tanaman budidaya. Uji korelasi dan regresi menujukan jenis tanah memiliki nilai pengaruh tertinggi yaitu 34,6 % dan berhubungan secara kuat, sedangkan variabel penggunaan lahan memiliki nilai pengaruh terkecil yaitu 3,5 % dan berhunungan sangat lemah terhadap indeks kerwanan longsor di lereng pegunungan Argopuro-Hyang.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing utama : Dr. Ir. Bambang Hermiyanto, MP.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectFRACTAL DIMENSIONen_US
dc.subjectLONGSORen_US
dc.titleKarakterisasi Fractal Dimension Bidang Longsor Di Lereng Pegunungan Argopuro-Hyangen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record