Show simple item record

dc.contributor.authorFANI, Farrel Vergiawan
dc.date.accessioned2022-06-29T09:27:26Z
dc.date.available2022-06-29T09:27:26Z
dc.date.issued2021-08-16
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108136
dc.description.abstractPadi aromatik adalah jenis padi lokal yang banyak diminati oleh masyarakat salah satunya Padi Varietas Merah Wangi dan Pendok, dikarenakan padi aromatik memiliki sifat yang menarik ketika di masak akan mengeluarkan harum daun pandan yang disebabkan oleh (2AP) 2 acetyl-1-pyroline. Namun, karakterisasi dan identifikasi molekuler padi lokal jenis tersebut belum dilakukan, sehingga perlu adanya pembuktian melalui identifikasi secara fenotipe dan genetik sifat aromatik pada padi tersebut, maka dari itu teknik moleculer breeding dimanfaatkan dalam penelelitian ini, karena berpotensi tinggi untuk memberikan keberhasilan dalam merakit varietas baru padi aromatik dengan produktivitas tinggi melalui pemanfaatan plasma nutfah padi lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter pertumbuhan dan keberadaan genotip pada galur tanaman padi nomor 17 hasil persilangan varietas merah wangi dan pendok generasi F6. Penelitian ini menggunakan RAK dengan satu faktor yaitu varietas, dengan 7 perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh 28 satuan percobaan. Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan, waktu berbunga, presentase anakan produktif, jumlah gabah per malai, bobot gabah permalai, bobot 1000 bulir gabah kering panen, bobot 1000 biji, bobot gabah per hektar, dan jumlah biji bernas, serta keberadaan genotip aromatik sebagai data molekuler. Data analisa karakter pertumbuhan dianalisis dengan ANOVA serta dianalisis lanjut dengan DMRT (Duncan Multiple Range Test). Data molekuler ditunjukkan dalam bentuk visualisasi DNA menggunakan marka Bradbury. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persilangan padi varietas Merah Wangi dan Pendok Mempengaruhi karakter agronomi pada galur 17-02-2 pada tinggi tanaman, jumlah anakan, bobot 1000 biji, waktu berbunga serta persentase biji bernas pada Galur 17-20-1, jumlah anakan pada galur 17-02-2, pada bobot 1000 gabah galur 17-02-1. Sedangkan pada variabel anakan produktif tidak berpengaruh nyata terhadap variabel lainnya, dikarenakan fotosintat yang dihasilkan lebih tinggi dan proses metabolisme lebih maksimal untuk pembentukkan malai dibandingkan dengan penambahan tinggi pada suatu tanaman. Analisa Bradburry menunjukkan bahwa dari ke-duapuluh empat galur 17 generasi F6 terpilih memiliki 17 tanaman bergenotip aromatik homozigot, 4 tanaman bergenotip aromatik heterozigot, dan 3 tanaman tergolong dalam non aromatik.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Skripsi : Wahyu Indra Duwi Fanata. SP., MSc., Ph.D.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectKARAKTER PERTUMBUHANen_US
dc.subjectVARIETAS PADI MERAH WANGIen_US
dc.subjectGENOTIP AROMATIKen_US
dc.subjectTANAMAN PADI GALUR 17en_US
dc.titleAnalisa Karakter Pertumbuhan dan Keberadaan Genotip Aromatik pada Tanaman Padi Galur 17 Generasi F6 Hasil Persilangan Varietas Padi Merah Wangi dan Pendok.en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record