| dc.description.abstract | Mata pelajaran fisika di SMA bertujuan agar siswa mampu menguasai konsep-konsep fisika dan saling keterkaitannya serta mampu menggunakan metode ilmiah yang dilandasi sikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehingga lebih menyadari keagungan Tuhan Yang Maha Esa. Pembelajaran fisika membantu siswa untuk mengembangkan diri menjadi individu yang memiliki sikap ilmiah, mampu memproses fenomena dan pengetahuan yang diperoleh serta mampu memahami bagaimana fenomena-fenomena yang ada di sekitarnya bekerja.
Berdasarkan survei awal yang dilakukan di SMAN 1 Gambiran, media pembelajaran di kelas menggunakan buku ajar konvensional. Setiap guru pada semua tingkat pendidikan paling tidak menggunakan satu buku ajar dalam proses pembelajarannya. Kebanyakan guru menggunakan buku ajar untuk pembelajaran di kelas dan pemberian tugas atau latihan. Buku ajar digunakan untuk menyampaikan materi dan menentukan strategi pembelajarannya, sedangkan siswa menggunakan buku ajar sebagai sumber informasi dalam pengerjaan tugas di sekolah ataupun pekerjaan rumah. Beberapa penelitian pada buku ajar juga menunjukkan adanya miskonsepsi pada penjelasan konsep, penyajian rumus, penulisan simbol, penggunaan satuan, penyajian gambar maupun penyajian soal.
Modul merupakan salah satu sarana selain buku ajar yang dapat membantu siswa dalam mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru di kelas. Modul merupakan salah satu media pembelaran yang menyajikan materi yang tersusun
secara sistematis dan utuh, agar siswa lebih terarah dan mudah memahami materi yang dijelaskan oleh guru. Modul tidak hanya digunakan dalam proses pembelajaran di kelas, namun modul juga dapat digunakan secara mandiri oleh siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, sehingga nantinya siswa mampu berkembang dengan sendirinya.
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, produk dan budaya asing merambah dan berkembang sangat pesat dalam kehidupan bangsa. Masing-masing daerah memiliki identitas dan kekhasan yang menjadi keunggulannya. Untuk mengatasi degradasi ini tentunya pendidikan sangatlah memiliki peranan penting. Pengimplementasian potensi lokal dalam sarana pembelajaran diharapkan lebih meningkatkan hasil belajar siswa serta dapat melestarikan potensi lokal itu sendiri.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan modul pembelajaran fisika berbasis potensi lokal dan mengkaji respon siswa terhadap modul pembelajaran yang dikembangkan. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang dirancang untuk menghasilkan produk menggunakan model pengembangan four-D. Analisis data yang digunakan terbagi menjadi tiga, yaitu validitas, kepraktisan, dan efektivitas. Teknik analisis data untuk melihat validitas modul menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Pada efektivitas teknik analisis data yang digunakan yaitu ketuntasan individu dan ketuntasan belajar klasikal. Teknik analisis data pada kepraktisan menggunakan analisis skala Likert lima interval secara kuantitatif.
Hasil validasi ahli mendapatkan persentase validasi 90,8% dengan klasifikasi sangat valid. Sedangkan untuk validasi pengguna mendapatkan persentase sebesar 79,2% dengan klasifikasi valid. Hasil gabungan validasi ahli dan validasi pengguna menunjukkan klasifikasi sangat valid dan dapat digunakan sebagai bahan ajar untuk materi fluida statis. Hasil analisis data efektivitas diperoleh dari ketuntasan belajar klasikal yang mencapai 86,67% dengan kriteria sangat baik. Hasil respon siswa mendapatkan persentase 75,6%. Sehingga, modul pembelajaran fisika pokok bahasan fluida statis berbasis potensi lokal pada Waduk Lecari memiliki klasifikasi praktis sebagai bahan ajar pada materi fluida statis | en_US |
