Hubungan Faktor Lingkungan dan Host dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasaan Akut pada Balita di Puskesams Kalisat
Abstract
Infeksi saluran pernafasan akuti(ISPA) adalah infeksi akut yang menyerang salah satu bagian / lebih dari saluran nafas mulai hidung alveoli. ISPA salah satu penyebab kematian utama pada anak dinegara sedang berkembang menyebabkan dari 15 juta perkiraan kematian pada usia dibawah 5 tahun pada setiap tahunnya, sebanyak dua pertiga kematian tersebut adalah balita. Pada kelompok usia penderita ISPA banyak dialami oleh balita berusia 1-<5 tahun.Masa balita adalah umur yang paling rawan dimana pada masa ini balita mudah terserang. Secara umum faktor risiko penyebab terjadinya kejadian ISPA ada 3 yakni faktor lingkungan, faktor host, dan faktor agent.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor lingkungan dan host dengan kejadian ISPA pada balita. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian analitik. Penelitian ini dilakukan di Wilayah kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember. Populasi pada penelitian ini adalah keseluruhan balita sebesar 7.857 balita yang betempat tinggal di Kecamatan Kalisat. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 99 sampel dengan menggunakan teknik proportional random sampling.
Hasil penelitian menunjukan faktor lingkungan dalam penelitian ini yaitu sebagian besar rumah balita memiliki luas ventilasi, kepadatan hunian, suhu, pencahayaan, kelembapan udara tidak memenuhi syarat kesehatan, sedangkan jenis dinding dan jenis lantai memenuhi syarat kesehatan. faktor Host dalam penelitian ini adalah sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki, orang tua berpendidikan rendah yaitu tamatan SD, memiliki pengetahuan ibu, kelengkapan imunisasi, dan cara penghuni memasak dapat dikatergorikan baik sedangkan pemberian ASI dan makanan lain pada usia 0-6 bulan, perilaku
anggota keluarga merokok dan merokok di dalam rumah, serta perilaku batuk responden ketika menutup mulut dapat dikategorikan buruk.
Kejadian ISPA dalam penelitian ini adalah sebagian besar balita menderita ISPA kejadian ISPA dalam penelitian ini adalah sebagian besar balita menderita ISPA. Hubungan faktor host yaitu pengetahuan ibu dan anggota keluarga merokok di dalam rumah memiliki hubungan dengan kejadian ISPA pada balita sedangkan pemberian ASI selama 0-6 bulan, pemberrian ASI selama 0-6 bulan dan makanan lain, kelengkapan imunisasi, hal yang dilakukan saat bersin, cara penghuni memasak tidak memiliki hubungan dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kalisat.
Hasil korelasi antara faktor lingkungan dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah Kerja Puskesmas Kalisat didapatkan nilai Sig. 0,008< 0,01 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan (bermakna) antara faktor lingkungan dengan kejadian ISPA. Hasil korelasi anatara faktor host dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kalisat didapatkan nilai Sig. 0,085> 0,01, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan (bermakna) antara faktor host dengan kejadian ISPA.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]